Anggota DPR RI Komisi I dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjelaskan istilah petugas partai yang sebenarnya nggak perlu banyak diributkan. Petugas partai itu seseorang yang diberikan penugasan khusus oleh partai secara organisatoris. Ada yang ditugaskan di eksekutif, legislatif atau di struktural partai. Jadi beda dengan pemahaman yang dipersepsikan selama ini.
Kader muda dari PDIP ini mengungkapkan setelah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri membuat pernyataan keras dalam pidato penutupan kongres partai moncong putih itu di Bali lalu.
Dalam pidatonya, Megawati secara tegas menyatakan bahwa jika ada kader PDIP merasa tak nyaman dengan istilah petugas partai, maka sebaiknya keluar dari partai berlambang kepala banteng moncong putih itu.
Ketua Taruna Merah Putih mengatakan banyak pihak menyebut pernyataan Megawati tentang istilah petugas partai itu ditujukan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang juga kader PDIP. Namun, pernyataan itu tidak semata-mata ditujukan ke Jokowi. Akan tetapi meyakini istilah petugas partai tak berkonotasi negatif.
Ia pun menegaskan, petugas partai ditugaskan atas dasar cita-cita garis perjuangan ideologi partai. Dalam konteks Presiden Jokowi, maka penugasan dari PDIP adalah mewujudkan Indonesia yang berdaulat secara politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian di bidang budaya atau yang lebih populer disebut dengan cita-cita Trisakti gagasan Bung Karno.
Karenanya Charles mengingatkan bahwa peran partai politik termasuk PDIP dalam demokrasi tak semestinya dikerdilkan. Sebab, partai merupakan alat perjuangan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat dan  salah satu pilar dalam sebuah demokrasi.
Tanpa peran PDIP, kata Charles maka tidak akan ada kepala-kepala daerah yang moncer seperti Wali ota Surabaya Tri Rismaharini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan bahkan Joko Widodo. Sekian
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H