Kepala Lembaga Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio mengatakan bahwa dalam memutus rantai penularan Covid-19, harus dibangun paling sedikit 70% dari masyarakat yang memiliki kekebalan. Salah satu cara yang paling terukur adalah vaksinasi. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan persetujuan penggunaan dalam kondisi emergensi (emergency use authorization/EUA) untuk vaksin Covid-19. Persetujuan ini pertama kali kepada vaksin CoronaVac yang diproduksi Sinovac Biotech Inc yang bekerja sama dengan PT Bio Farma.
Vaksinasi Covid-19 di Indonesia telah dilakukan pertama oleh presiden dan setelahnya disusul oleh kepala-kepala daerah. Oleh sebab itu, diharapkan kepercayaan masyarakat meningkat akan vaksinasi Covid-19. Presiden Jokowi mengatakan bahwa vaksinasi Covid-19 berperan dalam memutus rantai penularan dan memberikan perlindungan kesehatan, keselamatan, keamanan, serta membantu percepatan proses pemulihan ekonomi.
2. Disiplin Protokol Kesehatan
Warga negara perlu disiplin protokol kesehatan di masa pandemi dengan memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan. Meski telah dilaksanakan vaksinasi Covid-19, Presiden Jokowi mengingatkan kembali bahwa pentingnya untuk tetap disiplin protokol kesehatan.
3. Makan Makanan Sehat
Setelah mengikuti vaksinasi, dianjurkan untuk makan makanan sehat dalam mendukung sistem kekebalan tubuh. Makanan sehat yang dikonsumsi dapat berupa makanan probiotik di mana berperan penting dalam menjaga kesehatan dan mampu melawan bakteri serta virus. Sebagai upaya menjaga tubuh tetap bergizi sehingga mendapatkan hasil maksimal, konsumsi sayuran, buah-buahan, biji-bijian, yogurt dan makanan fermentasi, seperti kimchi dan sauerkraut.
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan di masa pandemi. Mari kita meningkatkan kesadaran  menjaga kesehatan dalam memiliki kemampuan awal bela negara agar dapat memutus rantai penularan dan memberikan perlindungan kesehatan, keselamatan, keamanan, serta membantu percepatan proses pemulihan ekonomi di Tanah Air.
Referensi