Mohon tunggu...
Charissa AdistyKusumanegari
Charissa AdistyKusumanegari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UTY

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Kacamata Media dalam Melihat dan Memberitakan Isu Papua : Antara Narasi Konflik dan Perdamaian

9 Januari 2025   00:17 Diperbarui: 9 Januari 2025   00:20 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Papua merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah. Namun dibalik kelebihan yang dimiliki oleh Papua terdapat berbagai konflik yang dapat mencuri perhatian global. Papua sering menjadi sorotan dalam pemberitaan internasional, isu yang dihadapi oleh Papua sering disorot oleh media besar seperti BBC (British Broadcasting Corporation). Media-media nasional dan internasional memiliki peran penting dalam membingkai isu permasalahan Papua, dapat membuat penguat narasi konflik maupun menciptakan perdamaian. Artikel ini meninjau bagaimana BBC dalam memberitakan Papua, isu-isu yang dibicarakan, pendekatan media framing, dan posisi media dalam memberitakan Papua.

BBC dalam Memberitakan Isu-Isu Papua

BBC telah membuat banyak pemberitaan terkait isu-isu di Papua, namun terdapat beberapa isu terkait Papua yang sering dibahas, seperti Gerakan Organisasi Papua Merdeka (OPM), pelanggaran HAM, dan permasalahan potensi sumber daya alam di Papua. BBC sering memberitakan Gerakan Papua Merdeka yang dilakukan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) serta tuntutan referendum untuk lepas dari wilayah Indonesia dan membuat negara baru. Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang dialami oleh masyarakat Papua juga menjadi pemberitaan media BBC, dalam artikel tersebut dikatakan banyak laporan terkait tindakan pembatasan hak untuk berpendapat dan kekerasan yang dilakukan oleh aparat keamanan Indonesia. Pemberitaan lainnya yaitu terkait Papua sebagai wilayah yang kaya akan sumber daya alamnya seperti tambang emas. Dimana BBC berfokus pada eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan sehingga berdampak pada masyarakat Papua.

Bingkai Pemberitaan (Media Framing) oleh Media BBC

Media framing yang dilakukan oleh BBC dalam memberitakan isu-isu Papua dapat mempengaruhi pembaca dalam membaca berita tersebut. Dalam memberitakan isu-isu Papua, BBC membingkai bahwa Papua merupakan wilayah di Indonesia yang tertinggal dan terpinggirkan. BBC membingkai dengan narasi ketidakadilan dan menyoroti adanya ketimpangan sosial dan pembangunan di wilayah Papua, banyaknya pelanggaran HAM yang terjadi, dan kurangnya bantuan dari pemerintah Indonesia. Dalam pemberitaan tersebut BBC sering mengkaitkan isu-isu tersebut dengan melibatkan pandangan organisasi internasional, seperti PBB dalam melihat isu-isu permasalahan yang dihadapi oleh Papua. Selain itu, BBC sering membahas pelanggaran HAM yang dialami masyarakat Papua dan menghubungkan antara Pemerintah Indonesia dengan negara-negara lainnya untuk mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi oleh Papua.

Posisi Media BBC dalam Memberitakan Isu-Isu Papua

Media memiliki posisi dalam memberitakan sebuah isu, menurut Johan Galtung posisi media dapat dikategorikan menjadi tiga yaitu media memunculkan konflik dan mempertajamnya, media menyembunyikan suatu isu/konflik dengan cara tidak memberitakan, dan media menjadi pengarah jurnalisme damai. Johan Galtung mengatakan bahwa "Jurnalisme perang itu tak ubahnya wartawan olahraga. Wartawan olahraga hanya fokus pada permainan kalah-menang antara dua belah pihak". Jika dilihat posisi media BBC dalam memberitakan isu-isu papua, media memunculkan konflik dan mempertajamnya (Media as issues intensifier) BBC dalam pemberitaan isu Papua sering menyoroti dan memperkuat narasi pandangan antara Pemerintah Indonesia dan kelompok ataupun organisasi Papua, dimana terdapat perbedaan pandangan diantara keduanya. Pemberitaan terkait pelanggaran HAM yang dilakukan oleh aparat keamanan Indonesia hanya dijelaskan dari satu sisi tanpa menampilkan sisi perspektif aparat keamanan Indonesia. Tentu hal-hal tersebut dapat berpotensi menimbulkan konflik baru atau memperkeruh konflik yang sedang terjadi. Media menyembunyikan suatu isu atau konflik dengan cara tidak memberitakan (Media as conflict diminisher) dalam pemberitaan isu Papua BBC lebih menonjolkan isu-isu konflik yang sedang terjadi di Papua dibandingkan dengan solusi yang telah diberikan oleh Pemerintah Indonesia kepada masyarakat Papua. BBC berusaha menunjukan sisi lain dari isu yang diberitakan seperti pembuatan kebijakan dan pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia untuk masyarakat Papua. Namun, hal tersebut kurang dominan dan menonjol dibandingkan dengan konflik yang sedang terjadi. Media menjadi pengarah jurnalisme damai (Media as conflict resolutions) dalam posisi ini media BBC masih kurang menjadi pengarah jurnalisme damai atau resolusi konflik. Pemberitaan terkait perdamaian atau penyelesaian permasalahan antara Pemerintah Indonesia dengan masyarakat Papua masih kurang disorot. Dimana hal tersebut membuktikan bahwa Media BBC masih kurang posisinya dalam pengarah jurnalisme damai.

Pemberitaan Media BBC dalam Pendekatan Jurnalisme Damai

Dalam pendekatan jurnalisme damai, media memiliki posisi sebagai fasilitator yang membantu memahami konflik dan mencari solusi dengan "win-win solutions". Dalam pemberitaan BBC terkait isu-isu di Papua dan mendukung perdamaian maka dapat dilakukan dengan memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca sehingga dapat memahami permasalahan atau konflik yang sedang terjadi di Papua. BBC dapat membuat narasi dengan menyantumkan pandangan dari berbagai pihak, sehingga tidak berasal dari pandangan salah satu pihak tanpa mengetahui kebenaran dari pihak lainnya. Dan pemberitaan tersebut dapat lebih menonjolkan upaya perdamaian dan upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia untuk mengatasi isu-isu yang sedang terjadi. Dengan begitu pemberitaan yang dilakukan oleh BBC terkait isu-isu di Papua juga dapat membantu penyelesaian konflik yang sedang terjadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun