"Topi Ibu bundar!"
Suara anak kecil memecahkan keheningan. Di sebuah rumah tua, anak kecil tersebut memperhatikan topi ibunya dengan intens. "Topi punya ibu bundar!"
Sang ibu tersenyum simpul. Kemudian, ia melepas topi bundar yang ia gunakan dan menggantinya dengan topi berbentuk kotak. "Kalau ini bagaimana?" tanya ibu.
"Gak suka. Aku suka topi bundar!" Balas anak itu.Â
Ibu tertawa mendengar jawaban dari anak semata wayangnya. Kemudian ibu melepaskan topi kotaknya dan menggantinya kembali dengan topi bundar. "Begini ya sayang?" Tanya ibu kepada anaknya.
Si anak bertepuk tangan, ia sangat menyukai topi bundar milik ibunya. Sang ibu yang mengetahuinya lalu melepas topi yang ia kenakan dan meletakkannya diatas kepala anaknya. "Ini buat kamu aja"
Sang anak tersenyum lebar. Ia kegirangan sampai melompat-lompat menerima topi dari ibunya itu. Ibu pun tersenyum menyaksikan anaknya berlarian sambil memegangi topi bundar barunya. "Terimakasih bu!" Ujar si anak dengan senang.
"Ibu?" ujarnya sekali lagi, hening tak ada yang menjawab. Anak itu menoleh ke belakang, memperhatikan sekeliling. Ah, sang Ibu pasti sedang bermain petak umpet pikirnya. Anak itu mencari-cari ibunya  di seluruh sudut rumah, sepi sekali.Â
Ia berpikir kembali, mungkin saja ibunya sedang pergi ke pasar, membeli beberapa keperluan. "Kalau begitu, aku akan menunggu ibu di depan rumah saja!" gumam anak itu. Akhirnya ia duduk termenung di depan rumah, menunggui ibunya pulang sembari memeluk topi bundar pemberian ibunya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H