[caption id="attachment_326623" align="aligncenter" width="673" caption="Bunga anggrek tebu yang tengah mekar di Yogyakarta"][/caption]
Anggrek terbesar  dan terberat di dunia, Grammatophyllum Speciosum yang biasa disebut juga sebagai anggrek tebu, ditemukan tengah mekar di kebun pekarangan tanaman hias milik salah satu perusahaan agribisnis di Jogjakarta yang berada di jalan kaliurang km 16,3.
Tanaman anggrek tebu tersebar secara alami mulai dari Myanmar, Thailand, Laos, Vietnam, Malaysia, Indonesia, hingga New Guinea. Di Indonesia anggrek tebu tersebar mulai dari pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Maluku, hingga Papua. Namun, saat ini tanaman anggrek tebu sudah sangat langka di Indonesia. Kelangkaan dari anggrek tebu, saat ini menjadikanya sebagai salah satu tanaman yang dilindungi di Indonesia.
Menurut Edi Wantoro, salah satu staff riset PT indmira, anggrek tebu merupakan salah satu jenis species anggrek yang sudah sangat langka, dimana saat ini hanya dapat ditemukan di dua tempat, yakni di Kebun Raya Bogor dan di PT Indmira ini.
Bunga anggrek tebu merupakan jenis bunga anggrek terbesar dan paling berat diantara jenis-jenis bunga anggrek lainnya. Ciri utama anggrek tebu adalah ukurannya yang besar. Malai dapat tumbuh mencapai ketinggian 2,5 – 3 meter dengan diameter sekitar 1,5-2 cm. Dalam setiap malai bisa memiliki puluhan, bahkan mencapai seratus kuntum bunga yang masih-masing bunga berdiameter sekitar 10 cm. Sosok batangnya ini memang mirip dengan tebu, lantaran itu kemudian anggrek ini terkenal sebagai anggrek tebu. Dalam satu rumpun dewasa, anggrek tebu dapat mencapai berat lebih dari 1 ton. Itulah sebabnya tanaman ini layak menyandang predikat sebagai anggrek terbesar dan terberat atau anggrek raksasa.
Bunga anggrek tebu (Grammatophyllum speciosum) berwarna kuning dengan bintik-bintik berwarna coklat, merah atau merah kehitam-hitaman. Bunga anggrek tebu tahan lama dan tidak mudah layu. Meskipun telah dipotong dari batangnya bunga raksasa yang super besar dan berat ini mampu bertahan 2 bulan.
Edi Wartono yang juga merawat anggrek hutan ini mengatakan bahwa, anggrek tebu membutuhkan waktu satu tahun mulai dari proses mengeluarkan tangkai bunga sampai buahnya masak. Anggrek tebu biasanya berkembang biak di sela-sela pohon besar, namun karena ketiadaan pohon besar, anggrek tebu tersebut ditanam ke dalam pot berukuran besar.
Selain memiliki anggrek tebu sebagai salah satu koleksi species anggrek langka, PT Indmira juga banyak memiliki koleksi anggrek langka lainnya dan juga berbagai macam tanaman hias. Lokasi PT Indmira berada di jalan raya menuju kawasan wisata Kaliurang Jogjakarta. Sehingga, bagi wisatawan yang penasaran ingin melihat anggrek raksasa ini bisa mampir ke PT Indmira ketika sedang berwisata ke kawasan Kaliurang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H