Mohon tunggu...
Charisma Dina Wulandari
Charisma Dina Wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Public Relations Specialist

Experienced in Public Relations with a background in diverse industries such as startups, consulting, government and multinational company. Skilled in Media Monitoring, Media Analysis, Media Relations, Content Writer, Content Planning, Social Media Handling, Communication Campaign, Strategic PR Plan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Faktor Penyebab dan Dampak Keluarga Broken Home

7 April 2024   15:56 Diperbarui: 7 April 2024   16:01 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, penting juga untuk menciptakan lingkungan yang stabil dan mendukung bagi anak-anak di rumah. Hal ini dapat meliputi menjaga rutinitas yang konsisten, memberikan dukungan emosional, dan menciptakan hubungan yang hangat dan dekat dengan anak-anak.

Beberapa anak juga dapat menunjukkan perilaku agresif sebagai respons terhadap kebingungan dan ketidakamanan mereka. Misalnya, ketika anak-anak merasa tidak aman karena situasi di rumah yang tidak stabil, mereka mungkin mengekspresikan kebingungan dan frustrasi mereka melalui perilaku agresif.

Lingkungan yang tidak stabil juga dapat memicu perilaku menyimpang pada anak-anak. Misalnya, ketika anak-anak tidak memiliki kestabilan emosional dan psikologis di rumah, mereka mungkin mencari penghiburan di luar rumah yang bisa berujung pada perilaku menyimpang.

Anak-anak cenderung kehilangan arah spiritual dan moral karena kurangnya pembinaan agama di rumah. Misalnya, ketika orang tua tidak memberikan pendidikan agama yang memadai kepada anak-anak mereka, anak-anak mungkin mengalami kebingungan tentang nilai-nilai moral dan spiritual dalam kehidupan mereka.

Beberapa anak mungkin mengalami depresi dan kehilangan harapan akibat kondisi keluarga yang tidak stabil. Misalnya, ketika anak-anak merasa tidak dicintai atau diabaikan oleh orang tua mereka, mereka mungkin merasa tidak berharga dan kehilangan motivasi untuk meraih impian mereka.


Dengan dukungan yang tepat dan lingkungan yang mendukung, anak-anak yang mengalami perceraian orang tua dapat mengatasi dampak psikologisnya dan tumbuh menjadi individu yang kuat dan tangguh. Meskipun perceraian orang tua dapat menjadi pengalaman yang menyakitkan, namun dengan dukungan yang tepat, anak-anak dapat belajar untuk menghadapi tantangan dan mengatasi kesulitan dengan cara yang sehat dan produktif.

Dari analisis faktor penyebab dan dampak broken home di atas, dapat disimpulkan bahwa kestabilan dan keharmonisan dalam sebuah keluarga sangat penting untuk kesejahteraan anggota keluarga, terutama anak-anak. Upaya-upaya untuk memperbaiki komunikasi, meningkatkan pemahaman dan pendidikan, serta mengatasi masalah ekonomi dapat membantu mencegah terjadinya broken home dan mengurangi dampak negatifnya. Oleh karena itu, penting bagi setiap keluarga untuk berinvestasi dalam hubungan mereka dan bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang stabil dan penuh kasih.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun