Hubungan seharusnya menjadi tempat yang aman, penuh kasih, dan mendukung bagi kedua belah pihak. Namun, kenyataannya tidak semua hubungan berjalan sehat. Istilah "toxic relationship" atau hubungan beracun menggambarkan hubungan di mana satu atau kedua pihak saling merugikan secara emosional, mental, bahkan fisik. Salah satu dampak paling serius dari hubungan beracun adalah meningkatnya risiko kekerasan dalam hubungan. Â
Apa yang Kamu pahami tentang Toxic Relationship? Â
Toxic relationship adalah hubungan di mana perilaku salah satu atau kedua pihak secara konsisten menciptakan pola yang tidak sehat dan ketika dibiarkan, pola ini sering kali berubah menjadi bentuk kekerasan yang lebih parah, baik secara emosional, verbal, maupun fisik. Hal ini dapat berupa: Â
- Manipulasi emosional
- Kontrol berlebihan terhadap pasangan
- Kurangnya rasa hormat dan kepercayaan
- Komunikasi yang tidak sehat, seperti berteriak atau menghina
Mengapa Toxic Relationship Memicu Kekerasan? Â
1. Â Kurangnya Komunikasi Sehat, artinya ketidakmampuan untuk berkomunikasi dengan baik dapat membuat konflik kecil berkembang menjadi kekerasan. Â
2. Kecemburuan dan Rasa Tidak Aman, artinya ketidakamanan yang berlebihan dapat membuat seseorang bertindak kasar untuk mempertahankan "kontrol" atas pasangan mereka. Salah satu pasangan ingin mengontrol yang lain, baik secara fisik, emosional, atau finansial. Â
Tanda-Tanda Anda Berada dalam Toxic Relationship Â
1. Pasangan sering mengintimidasi atau mengancam secara verbal.
2. Ada kontrol berlebihan terhadap aktivitas, teman, atau keputusan pribadi.
3. Perubahan suasana hati yang drastis, dari sangat sayang menjadi sangat marah.
4. Isolasi sosial, seperti melarang bertemu keluarga atau teman.
5. Penggunaan kekerasan fisik, meski hanya satu kali, adalah tanda bahaya serius
Bagaimana Mengatasi dan Mencegah Toxic Relationship? Â
1. Sadari Tanda-Tandanya
  Langkah pertama untuk keluar dari hubungan beracun adalah menyadari bahwa hubungan tersebut tidak sehat. Â
2. Bicaralah dengan Seseorang Â
  Jangan merahasiakan apa yang terjadi. Ceritakan pada orang yang Anda percayai, seperti teman, keluarga, atau konselor. Â
3. Siapkan Rencana Keamanan Â
  Jika Anda merasa terancam, siapkan rencana untuk meninggalkan hubungan dengan aman. Â
4. Percayai Insting Anda Â
  Jika merasa ada yang tidak beres, jangan abaikan perasaan itu. Keselamatan Anda adalah yang utama. Â
5. Cari Dukungan Profesional Â
  Hubungi layanan bantuan atau organisasi yang menangani kekerasan dalam rumah tangga.
Toxic relationship bukan akhir dari segalanya. Keluar dari hubungan semacam ini adalah langkah awal menuju kehidupan yang lebih sehat dan bahagia. Meninggalkan hubungan beracun adalah langkah menuju kehidupan yang lebih bahagia dan bermakna. Setiap orang berhak untuk berada dalam hubungan yang penuh cinta, rasa hormat, dan dukungan. Jangan ragu untuk mencari bantuan jika Anda merasa terjebak dalam hubungan yang beracun. Ingatlah, setiap orang berhak untuk hidup dalam hubungan yang sehat dan penuh cinta. Jika Anda atau orang di sekitar Anda mengalami toxic relationship, jangan ragu untuk mencari bantuan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H