Mohon tunggu...
CHARISMA AORALINE HAFIDHA
CHARISMA AORALINE HAFIDHA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Jember

Mahasiswa S1 Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Format Hubungan Pusat dan Daerah di Indonesia: Menemukan Keseimbangan Dinamis

11 Mei 2024   13:30 Diperbarui: 11 Mei 2024   13:32 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tantangan dan Dinamika

Hubungan pusat-daerah Indonesia terus berkembang dan menghadapi berbagai tantangan. Salah satu tantangan terbesarnya adalah kesenjangan fiskal antara daerah maju dan daerah tertinggal. Kesenjangan kebijakan fiskal merupakan perbedaan penting dalam kemampuan keuangan daerah di Indonesia. Ketimpangan ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

1. Ketimpangan sumber daya alam:

Daerah yang kaya akan sumber daya alam seperti minyak dan gas, batu bara, dan mineral cenderung memiliki pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan daerah yang tidak memiliki sumber daya tersebut. sumber daya

2. Struktur perekonomian:

Daerah dengan struktur ekonomi yang lebih maju, seperti industri dan jasa, cenderung memiliki pendapatan lebih tinggi dibandingkan daerah yang didominasi oleh sektor pertanian. 

3. Kapasitas fiskal daerah:

Daerah yang mempunyai kapasitas fiskal lebih besar, misalnya kemampuan memungut pajak, cenderung memiliki pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan daerah yang kapasitas fiskalnya lemah.

Selain adanya kesenjangan fiskal, ada pula permasalahan dinamika politik dan sosial yang juga turut mempengaruhi hubungan pusat dan daerah. Format hubungan pusat dan daerah di Indonesia ini menjadi sebuah proses yang dinamis dan terus berkembang. Menemukan keseimbangan antara otoritas pusat dan kemandirian daerah merupakan kunci untuk mencapai pemerintahan yang efektif, efisien, dan akuntabel.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun