Mohon tunggu...
CHARISMA ABY ROMANDA
CHARISMA ABY ROMANDA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Semarang

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Early Warning System Menggunakan Iot untuk Deteksi Dini Banjir Rob di Kota Semarang

9 Januari 2023   15:23 Diperbarui: 9 Januari 2023   15:29 802
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banjir rob ini adalah banjir yang diakibatkan oleh pasangnya air laut, hingga air yang pasang tersebut menggenangi daratan. banjir rob ini juga dikenal sebagai banjir genangan. Banjir rob ini akan sering melanda atau sering terjadi di daerah yang permukaannya lebih rendah daripada permukaan air laut. Banjir rob beberapa waktu lalu di daerah Tanjung Emas Semarang memiliki beberapa penyebab. Penyebab tersebut antara lain jebolnya tanggul penahan air laut. Penyebab banjir rob antara lain siklus bulan, penurunan muka tanah, efek badai dan pemanasan global.

Guna menghindari dampak banjir rob, perlu upaya pencegahan dini dengan cara dilakukan pemantauan ketinggian air laut. Alat pemantau yang ada saat ini pada umumnya masih bersifat manual, yakni menggunakan alat manual yang dipasang di bibir pantai. Pada penelitian ini akan merancang dan membangun prototype sistem yang dapat memonitor tinggi muka air laut menggunakan teknologi internet of things (IOT) dan menampilkannya dalam smartphone. Alat ini bekerja dengan cara mendeteksi ketinggian permukaan air laut dimana hasil pengukuran tersebut dapat di akses oleh masyarakat melalui smartphone masing-masing, sehingga ketika permukaan air mencapai batas aman maka aplikasi akan memberikan peringatan kepada masyarakat untuk mengevakuasi barang berharga agar aman ketika banjir rob benar-benar datang.

Sistem yang dirancang berupa alat pengukur ketinggian muka air laut yang akan dipasang pada pantai berbasis mikrokontroler sebagai pengolah data yang diperoleh dari sensor alat pengukur. Sensor ini bekerja sepanjang waktu. Data yang diperoleh, selanjutnya diolah dan dikirimkan ke web server berupa angka, yang dapat digunakan untuk menentukan status sungai. Pemantauan sungai dapat dilakukan dengan mengakses website GIS dengan tampilan peta google, yang akan menampilkan nama sungai, ketinggian sungai dan status sungai yang telah terpasang alat tersebut. Kemudian informasi yang diperoleh dikirimkan melalui smartphone.

Status ketinggian muka air laut dibagi menjadi tiga yaitu aman, siaga dan awas. Jika ketinggian telah menunjukkan status "Awas" maka Buzzer akan menyala sebagai alarm EWS (early warning system) atau peringatan dini bahaya dalam hal ini adalah banjir. Alat ini dibuat menggunakan sensor ultrasonik sebagai pengukur ketinggian muka air laut yang dihubungkan pada mikrokontroler Raspberry Pi. Status ketinggian air laut dilambangkan dengan warna marker yang berbeda (Biru : Aman, Kuning : Siaga, Merah : Awas) dan dilengkapi dengan nilai ketinggian muka air laut.

Diharapkan dengan penelitian ini maka masyarakat luas dapat memantau secara mandiri terkait dengan kemungkinan adanya bencana banjir rob di kota Semarang.Dengan latar belakang masalah yang mengacu pada banjir rob di Kota Semarang, ia memiliki ide untuk membuat sebuah alat peringatan dini banjir rob berbasis IoT yang bermanfaat bagi masyarakat khususnya yang tinggal di pesisir pantai ataupun para pengendara yang melintasi di area pesisir. Gagasan kreatif ini telah disampaikan pada pemilihan mahasiswa berprestasi Universitas Semarang tahun 2022.

Penulis : Charisma Aby, Mahasiswa Berprestasi Teknik Elektro Universitas Semarang 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun