Mohon tunggu...
Puisi

Merubah yang Sulit Diubah

11 Juli 2017   12:29 Diperbarui: 11 Juli 2017   12:39 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sekarang bagaimana caranya

menjadikan perasaan yang semula luar biasa menjadi biasa saja

mengubah paradigma

tanpa membuang esensinya

sejatinya siang dan malam tidak pernah dipertemukan oleh waktu

anehnya mereka selalu bertukar posisi

untuk saling mengisi

celah-celah yang sering membatasi

perihal aku dan kamu

yang bisa bertemu kapan

dan dimana saja

walau tak jarang di halang waktu

aku dan kamu tak bisa saling mengisi

sebab aku akan selalu hampa

hanya demi penuhmu

katanya dalam hidup

segala hal memerlukan suatu proses

dan lagi-lagi kamu berhasil menepisnya

membuatku jatuh cinta

tanpa pernah ada kata proses

semudah mengedipkan mata

sangat singkat

akan tetapi

melepas sesuatu yang melekat

tak semudah letika ia hinggap

hakikatnya menciptakan suatu hal

terbilang sangat sulit

daripada menghancurkannya

menciptakan butuh waktu yang panjang

tak sesingkat waktu ketika menghancurkan

dan lagi-lagi kamu berhasil membuatku berfikir dua kali

bahkan lebih

kamu menciptakan cinta untukku

tak semudah menghancurkannya untukmu

butuh waktu yang terbilang panjang

untuk benar-benar lupa

akan rasa yang pernah ada

dulu hati ini adalah pengecap paling luar bisa

entah itu manis,pahit ataupun asin

rasa yang tercipta dari mencinta 

lalu sekarang bagaimana caranyamembuat  hati ini lupa 

akan rasa menjadikannya hambar perihal cinta

aku tau bahwa memilikimu adalah hal yang terbilang sulit

namun jauh lebih sulit untuk hanya sekedar membunuh hasrat untuk tidak memilikimu

mengubah hal yang sulit diubah

walau pada dasarnya sulit

aku akan tetap mencoba

hingga penghujung warasku...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun