waktu begitu aneh
siapa kita?
dulu kita tak saling mengenal
bahkan begitu asing
kita tak tumbuh bersama
kita berbeda
merayu waktu
membuat diam seketika
menegaskan akan ada cerita
lalu tuhan menulisnya
beberapa saat kamu yang asing
menjadi yang paling,,
paling dekat
paling rapat
paling melekat
paling berarti
hanya sekejap
tuhan menuliskan rasa
sangat panjang
untuk waktu yang terbilang singkat
lalu waktu kembali seperti semula
berjalan seperti biasa
tak ada yang berubah setelahnya
untuk terkecuali satu hal
yaitu perasaan yang tak lagi sama
yang aku dengar
namanya adalah cinta
aku kira manusia yang mencipta
tapi aku keliru
waktu menegurku
ia bertanya
"sampai kapan bertahan?"
"sudah terlampau lama dari pertemuan itu"
"apa masih sanggup?"
"anak adam yang satu ini, memendam tanpa mengungkapkan"
"jujur saja kau sudah tua"
"tak semuda dulu ketika kalian berjumpa"
"cepat ucapkan saja"
aku hanya terdiam
tak begitu paham
waktu sudah tua
perasaanku sudah kupendam lama
menunggunya sadar jelas bukan intinya
lalu harus apa?
jika ia tertawa aku tertawa
jika aku tertawa ia diam saja
tak berlaku sebaliknya
sepertinya ada yang salah
tapi apa?
aku tak tau
dan mungkin tak akan pernah tau
yang aku tau,
cinta itu sempurna
bila dua keping hati bersama
aku punya satu
dengan setengah cinta
dia juga punya satu
mungkin tanpa cinta
lalu aku bisa apa?
aku tanyakan saja
kepada ia sang pencipta rasa
mungkin disana ada jawab untuk tanya
waktu tunggu sebentar lagi
jangan pergi
aku tak mau mati
dengan cinta yang aku jaga sendiri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H