Mohon tunggu...
Puisi

Aku Waktu Itu

7 Juli 2017   21:11 Diperbarui: 7 Juli 2017   21:27 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

waktu begitu aneh

siapa kita?

dulu kita tak saling mengenal

bahkan begitu asing

kita tak tumbuh bersama

kita berbeda

merayu waktu

membuat diam seketika

menegaskan akan ada cerita

lalu tuhan menulisnya

beberapa saat kamu yang asing

menjadi yang paling,,

paling dekat

paling rapat

paling melekat

paling berarti

hanya sekejap

tuhan menuliskan rasa

sangat panjang

untuk waktu yang terbilang singkat

lalu waktu kembali seperti semula

berjalan seperti biasa

tak ada yang berubah setelahnya

untuk terkecuali satu hal

yaitu perasaan yang tak lagi sama

yang aku dengar

namanya adalah cinta

aku kira manusia yang mencipta

tapi aku keliru

waktu menegurku

ia bertanya

"sampai kapan bertahan?"

"sudah terlampau lama dari pertemuan itu"

"apa masih sanggup?"

"anak adam yang satu ini, memendam tanpa mengungkapkan"

"jujur saja kau sudah tua"

"tak semuda dulu ketika kalian berjumpa"

"cepat ucapkan saja"

aku hanya terdiam

tak begitu paham

waktu sudah tua

perasaanku sudah kupendam lama

menunggunya sadar jelas bukan intinya

lalu harus apa?

jika ia tertawa aku tertawa

jika aku tertawa ia diam saja

tak berlaku sebaliknya

sepertinya ada yang salah

tapi apa?

aku tak tau

dan mungkin tak akan pernah tau

yang aku tau,

cinta itu sempurna

bila dua keping hati bersama

aku punya satu

dengan setengah cinta

dia juga punya satu

mungkin tanpa cinta

lalu aku bisa apa?

aku tanyakan saja

kepada ia sang pencipta rasa

mungkin disana ada jawab untuk tanya

waktu tunggu sebentar lagi

jangan pergi

aku tak mau mati

dengan cinta yang aku jaga sendiri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun