Mohon tunggu...
Charisa Maria Ariyani
Charisa Maria Ariyani Mohon Tunggu... -

Menikmati waktu dengan perubahan status dan tanggung jawab yang besar. Sebagai mahasiswi dan harus terpisah jauh dari yang dilahirkan untuk saya. Kepercayaan,Kabar,Kesetiaan,Kejujuran dan Keikhlasan yang selalu dijaga. Keep spirit

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tuhan, Bantu Aku Merubah Beliau Menjadi Ahli SurgaMu (1)

2 Agustus 2013   17:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:42 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Suatu pagi, tepatnya tanggal 8 Juli 2012, Malia berkenalan dengan Dian melalui pesan singkat. Sebelumnya, orang tua Dian yang meminta nomer handphone Malia kepada ibu Malia, maklumlah, teman satu dharma wanita salah satu BUMN ternama. Malia mengenal Dian sebagai sosok yang begitu baik, apa adanya, dan sholeh. Karena sudh saling mengenal dan bertemu dirumah Malia, satu minggu kemudian Dian melamar Malia. Malia pun resmi menjadi pasangan Dian. Hubungan itu terasa harmonis, penuh rasa percaya, serta tak lupa kepada Allah. Mereka harus ikhlas terpisah antara 4 provinsi, long distance relationship.

Hari itu pun terjadi, hari dimana hati Malia mulai hancur kepada Dian, tak disangka tak diduga. Dian selama ini berselingkuh dari Malia. Tak tanggung-tanggung dengan 5 wanita sekaligus :'(. Malia menangis dan tak tahu harus apa, akhirnya Malia meminta penjelasan dari Dian

Malia :"Mas, kok kamu tega sama aku. Kamu larang aku buat beraktivitas diluar jam kuliah, tetapi kamu, disana, menyalahgunakan kepercayaanku."

Dian:"Maafin aku, aku khilaf, aku tahu aku salah, tapi tolong, jangan pergi dari kehidupanku selamanya, aku mau kamu jadi ibu dari anak-anakku, isteriku yang selalu menungguku dirumah, dan menjadi makmumku yang setia. Beri aku kesempatan Malia."

Malia hanya terdiam, ia berfikir tentang perasaan orang tuanya dan orang tua Dian. Akhirnya dengan mengucapkan bismillah, Malia pun memaafkan dan memberi Dian kesempatan. Namun, didalam hatinya ia tidak akan percaya pada Dian 100%, dan mulai sekarang, ia harus sering mengontrolnya, walaupun dari jauh.

Satu bulan kemudia, Dian dan Malia menikah. Dimalam pertama, Malia merasa janggal,

Malia:"Yah, shalat dulu yuk, kita ucapkan syukur kalau kita udah ditemuin sama Allah."

Dian:"Ya udah kamu duluan aja, aku masih capek."

Malia teringat janji Dian, jika nanti setalah mereka menjadi mukhrim, Dian ingin mengimami Malia, namun ternyata Dian tidak menepati itu. Malia pun berwudhu dan shalat tahajud. Tak kuasa mengurai air mata, Malia berdoa dan memohon perlindungan Allah dari rasa ketakutan dan kecemasan Malia terhadap perilaku Dian.

Setelah shalat, Malia menemui Dian yang sedang asyik dengan smartphonenya,

Malia:"Bunda udah selesai shalatnya. Cie seru banget nih kayaknya, ada apa sih?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun