Mohon tunggu...
Charanata
Charanata Mohon Tunggu... -

Trader Forex, Blogger.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kenapa Khawatir dengan Tenaga Kerja Asing?

20 Desember 2016   14:26 Diperbarui: 20 Desember 2016   14:35 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam berbagai pemberitaan di media, Indonesia kini menjadi tempat tujuan tenaga kerja asing. Sebagian masyarakat mulai merasa khawatir dengan membanjirnya tenaga migran asal China maupun negara lainnya. Mungkin mereka khawatir jika harus bersaing memperebutkan lapangan kerja yang semakin sedikit.

Ironis memang, disaat jutaan orang Indonesia harus mengadu nasib di negeri orang, justru negeri sendiri dibanjiri tenaga kerja asing. Tapi, itulah realita saat ini yang harus kita terima. Semua harus sadar, jika kita merasa terancam dengan kehadiran TKA, bagaimana dengan Malaysia yang dibanjiri jutaan TKI. Apakah orang Malaysia senang jika negaranya jadi tempat tujuan orang asing mengadu nasib, Apakah mereka merasa terancam juga?

Roda kehidupan telah dan akan terus berputar. Mungkin inilah saatnya orang Indonesia menjadi majikan bagi warga asing. Kenapa kita perlu khawatir, bukankah Bung Karno pernah mengatakan bahwa negara ini sangat luas sehingga mampu memberi makan berapapun jumlah penduduknya ? Mungkin Indonesia perlu mencontoh Amerika yang justru menjadi negara adidaya saat menjadi tujuan imigran dari berbagai negara.

Akan sangat mulia jika negara ini bersedia memberi kesempatan untuk para imigran asal Syuriah, Palestina, Rohingiya, Irak, dll untuk mencari penghidupan secara layak di negeri ini. Akankah Indonesia menjadi The Next America ?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun