Upacara Dies Natalis FISHIPOL UNY Ke-58: Transformasi Ilmu-Ilmu Sosial untuk Investasi Peradaban

Fakultas Ilmu Sosial, Hukum, dan Ilmu Politik (FISHIPOL) UNY memperingati upacara Dies Natalis ke-58 pada  14 September 2023 dengan mengusung tema "Transformasi Ilmu-Ilmu Sosial untuk Investasi Peradaban." Acara dies natalis ke-58 ini diadakan di gedung ISDB yang dihadiri oleh civitas akademik FISHIPOL UNY dan turut menghadirkan guru besar Universitas Airlangga, Prof. Dr Bagong Suyanto.

Acara Dies Natalis tersebut dibuka oleh sambutan dan pemaparan dari dekan FISHIPOL UNY, Prof. Dr. Drs. Suhadi Purwantara, M.Si. Suhadi memaparkan kualitas SDM di FISHIPOL mengalami peningkatan signifikan. Hal ini ditandai dengan jumlah guru besar menjadi 13 orang. Terdapat 50 dosen yang bergelar doktor, 59 dosen sedang menempuh pendidikan S3. Dengan semakin meningkatnya kualiitas SDM, banyaknya dosen yang bergelar doctor, dan jabatan dosen yang semakin tinggi maka kinerja dosen juga semakin mengalami peningkatan. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan jumlah dan dana yang diraih dalam riset yang berasal dari fakultas, universitas, dan dari luar universitas.

Dengan semakin baiknya kualitas sumber daya, FISHIPOL saat ini telah menyusun rencana pembukaan program studi baru. Saat ini FISHIPOL UNY memiliki gedung baru FISHIPOL B yakni di gedung lama LPPM UNY sesuai dengan keputusan Rektor FISHIPOL UNY untuk menambah ruang perkuliahan. Saat ini terdapat tambahan ruang baru sebanyak tujuh, dan akan terus bertambah.  Penambahan ruang diharapkan dapat mencukupi kebutuhan ruangan atas rencana pembukaan program studi baru.

Dalam laporannya, Suhadi menyebutkan bahwa dalam kurun waktu empat tahun, terjadi peningkatan IPK mahasiswa FISHIPOL UNY. Pada  tahun 2019-2020 IPK sebesar 3,51,  2021 sebesar 3.53,  2022 sebesar  3.59, dan tahun 2023 sampai bulan agustus sebesar 3,63, sehingga IPK sesuai dengan kontrak kinerja telah tercapai.

"Ilmu sosial kini sudah bertransformasi tidak lagi menjadi kegiatan praksis yang mewakili dan membiarkan orang yang diwakili tidak tahu, tetapi tugas mahasiswa FISIPHOL adalah membuat orang yang tidak tahu menjadi tahu dan hanya berdiri di samping orang dan membiarkan orang itu untuk memperjuangkan hak-haknya sendiri. Itu sebetulnya merupakan esesnsi dari ilmu sosial. Proses transformasi merupakan proses yang terjadi dari dalam sehingga ada proses akulturasi, proses pencampuran yang membuat ilmu sosial menjadi lebih liquid ketika menghadapi masalah sosial yang berubah". Papar Prof. Dr Bagong Suyanto dalam orasinya. Investasi peradaban yakni memastikan ilmu sosial yang kritis, kemampuan kapan linking dan kapan harus delinking (berjarak).