Mohon tunggu...
Chantika Radjah
Chantika Radjah Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Universitas Nusa Cendana Kupang

Jadilah goresan yang menginspirasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Baiknya Tuhan

25 Juli 2020   18:19 Diperbarui: 25 Juli 2020   18:24 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Termanggu-manggu aku menanti datangnya penghiburan,

Aku lelah akan perjalanan hidup yang berdarah-darah,

Akal ku hilang seolah buntuh tak berjalan,

Mata ku merana ketika melihat pahitnya harapan,

Hatiku pilu bagai tertusuk duri,

Lengan ku gemetar ingin menampar,

Jiwa ku menjerit penuh amarah,

Tuhan, siapakah aku?

Itulah pertanyaan yang sering melintas ketika kita dihadapkan dengan berbagai macam tantangan dan persoalan dalam hidup ini. Padahal kita tahu bahwa bumi adalah sesuatu yang fana, sesuatu yang hanya sementara, sesuatu yang tidak akan pernah adil, begitu pula dengan kehidupan.

Kehidupan yang sering kali membuat kita down. Entah itu datangnya dari orang lain ataupun diri kita sendiri, dan tanpa kita sadari kita cenderung menyalahkan Tuhan. 

Menyalahkan Dia karena kehidupan yang begitu rumit, menyalahkan Dia ketika kita gagal, dan menyalahkan Dia ketika kita terjatuh. 

Teman-teman kita tahu bahwa segala sesuatu yang terjadi dimuka bumi ini diperkenankan Tuhan terjadi dalam kehidupan kita, karena Dia tahu bahwa kita mampu untuk lewati hal ini dan karena Dia juga telah menyediakan sesuatu yang baik, yang lebih sempurnah dari apa yang pernah Dia berikan sebelumnya. 

Seperti yang tertulis dalam Yeremia 29:11 " Sebab aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan". 

Ayat inilah yang menjadi dasar bahwa Tuhan tahu apa yang terbaik dalam kehidupan kita. Kita hanya perlu percaya dan berserah kepadaNya. Percaya bahwa Tuhan Yesus baik dan berserah karena Tuhan Yesus pasti menolong. 

Teman-teman melalui artikel ini penulis ingin membagikan beberapa hal tentang bagaimana respon kita saat menghadapi tantangan hidup:

1. Positive Thinking 

Terkadang saat kita dalam situasi yang rumit, kita cenderung menambah beban pikiran kita dengan segala kemungkinan-kemungkinan buruk yang belum tentu benar dan itu terjadi. Sebagai contoh, kita berpikir bahwa bagaimana pendapat orang terhadap kita, baik atau buruk? Bagaimanan keadaan kita, susah atau senang? dan masih banyak lagi. 

Padahal jelas dalam firman Tuhan bahwa "Janganlah hendaknya kamu khawatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam do'a dan permohonan dengan ucapan syukur (Filipi 4:6). 

Firman ini jelas mengatakan bahwa kita tidak perlu khawatir dengan apapun yang terjadi dalam hidup ini. Percayalah, Tuhan Yesus tahu apa yang terbaik dalam hidup kita. 

2. Berdoa

Banyak diantara kita yang cenderung menyepelekan hal berdoa. Padahal kita tahu bahwa do'a adalah salah satu sarana dimana kita sebagai orang percaya berkomunikasi dengan Sang Pencipta. Terlebih lagi bagi kita umat kristiani. Berdoa adalah nafas hidup orang percaya. Untuk itu ketika kita tidak berdoa masih pantaskah kita disebut sebagai orang percaya? 

Kita diharuskan berdoa karena do'a memiliki kuasa yang begitu besar, jadi ketika kita diperhadapkan dengan segala tantangan dalam kehidupan, marilah kita memberi diri dan ruang bagi Tuhan untuk menyampaikan apa yang kita harapkan, apa yang kita inginkan terjadi dalam hidup kita. Sebab tangan Tuhan terbuka bagi siapa yang membutuhkan pertolonganNya. Yesus baik, Dia sungguh terlalu baik, Berdoalah..

3. Berserah

Berserah disini bukan berarti menyerah, tetapi berserah menyerahkan perkara hidup kita kepada sang pemilik kehidupan. 

Menyerahkan permasalahan hidup kita oleh Dia, membiarkan Dia mengambil alih bagian kita untuk menghakimi, dan mengandalkan Dia bahwa kemenangan pasti terjadi. Itulah tujuan dari berserah. Banyak diantara kita yang keliru akan hal ini. Kita sering kali menerjemahkan "Berserah" sebagai kata "Menyerah". 

Menyerah bahwa tidak ada lagi jalan,

Menganggap bahwa itu mustahil!

Padahal dalam firman Tuhan jelas bahwa "Apa yang tidak mungkin bagi manusia, mungkin bagi Allah (Lukas 18:27).  Untuk itu teman-teman teruslah berserah pada Tuhan, sebab Dia baik. 

4. Percaya

Seperti yang tertulis dalam firman Tuhan "Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang" (Amsal 23:18). 

Hal inilah yang bisa dijadikan sebagai dasar kepercayaan kita kepada Tuhan akan berbagai macam problema kehidupan yang terjadi di bumi yang fana ini. 

5. Tetap semangat

Setiap kita memiliki tantangan dan cobaan hidup yang berbeda-beda, kita tidak perlu menyalahkan diri kita sendiri, orang lain apalagi Tuhan kita. Sebab kita sebagai manusia adalah sama. Diciptakan sama berdasarkan rupa Sang pencipta. Tidak perlu membanding-bandingkan hidup dengan orang lain. Tuhan memberi kita tantangan yang sama dengan cara yang berbeda. 

Ada yang sakit, ada yang mati, ada yang menangis, ada yang terlantar, ada yang kelaparan, ada yang jatuh, dan ada yang gagal. Hanya bagaimana cara kita merespon tantangan hidup, itulah yang berbeda. Sebab telah tertulis "Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang" (Amsal 17:22).

Bertanggung jawablah akan hidup mu, jangan menyerah dan tetap semangat, sebab Tuhan Yesus selalu menyertai kita, percayalah Tuhan Yesus baik..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun