Termanggu-manggu aku menanti datangnya penghiburan,
Aku lelah akan perjalanan hidup yang berdarah-darah,
Akal ku hilang seolah buntuh tak berjalan,
Mata ku merana ketika melihat pahitnya harapan,
Hatiku pilu bagai tertusuk duri,
Lengan ku gemetar ingin menampar,
Jiwa ku menjerit penuh amarah,
Tuhan, siapakah aku?
Itulah pertanyaan yang sering melintas ketika kita dihadapkan dengan berbagai macam tantangan dan persoalan dalam hidup ini. Padahal kita tahu bahwa bumi adalah sesuatu yang fana, sesuatu yang hanya sementara, sesuatu yang tidak akan pernah adil, begitu pula dengan kehidupan.
Kehidupan yang sering kali membuat kita down. Entah itu datangnya dari orang lain ataupun diri kita sendiri, dan tanpa kita sadari kita cenderung menyalahkan Tuhan.Â
Menyalahkan Dia karena kehidupan yang begitu rumit, menyalahkan Dia ketika kita gagal, dan menyalahkan Dia ketika kita terjatuh.Â