Menyoal rindu dengan rasa membuncah di dada diiringi gelisah tiada tara, rasanya tak akan habis dimakan usia. Siapapun pernah merasakan rindu bukan? Hanya saja rindu itu milik siapa dan untuk  siapa? Satu hal yang menjadi kepastian rasa rindu pasti ditujukan untuk orang terkasih. Bisa pasangan, orang tua, sahabat ataupula kerabat.Â
Mengapa seseorang bisa merasakan rindu?
Ketika seseorang merasakan rindu artinya hal itu terjadi karena mulai adanya rasa tertarik dan penasaran. Tetapi hal itu berlaku bagi seorang yang belum lama kita kenal atau halnya cinta pada pandangan pertama. Bagaimana halnya dengan orang lama yang telah lama kita kenal? Dalam hal ini mungkin rasa rindu telah berwujud rasa nyaman dan kebutuhan sehingga ketidakhadirannya adalah sebuah kehilangan.Â
Selain dari alasan perasaan dan kenyamaan, faktanya ada beberapa alasan ilmiah yang menyatakan hal tersebut. Adanya rasa candu terhadap hormon yang yang berhubungan dengan cinta. Ketika Anda sedang jatuh cinta atau mengagumi seseorang, maka tubuh akan menghasilkan hormon seperti estrogen atau testosteron dan oksitosin.Â
Oleh sebab itu saat Anda menghabiskan banyak waktu dengan seseorang yang dicintai, Anda akan tetap merasa jika waktu yang dihabiskan selalu berangsur singkat.Â
Itu terjadi karena Anda telah kecanduan pada zat yang dihasilkan. Tubuh yang terbiasa memproduksi semua bahan kimia dan memprosesnya dengan cepat ini tentu akan merasa kehilangan dan tidak dapat bekerja dengan baik di saat dia tidak sedang membersamai.
Rasa rindu biasanya datang pada saat terpisahkan oleh sebuah jarak. Hal lumrah yang merupakan sebuah penawar dan obat dari rindu adalah bertemu. Akan tetapi obat itu tidak bisa didapatkan begitu saja. Selalu ada perjuangan yang harus dilewati, entah itu jarak bagi para pejuang long distance relationship ataupun bagi para pemilik cinta sebelah tangan. Tak semua rindu selalu berakhir dengan temu.Â
Semakin kuat perasaan rindu yang bersemayam di dada, adakalanya kita harus semakin kuat untuk menahannya. Sesekali kita juga harus kuat dan sabar untuk menghapus rindu tersebut jika memang rindu tidak tidak hadir pada tempatnya.Â
Tahukah Anda, saat rasa rindu berlebihan mulai dirasakan, hormon serotonin akan mendominasi dan membuat rasa tidak bahagia serta stres yang menjadi efek buruk dari menahan rindu. Saat Anda merasakan stress berlebihan maka sedikitnya Anda akan mengalami kesulitan untuk fokus terhadap suatu hal dan keadaan emosi yang labil. Karenanya Anda harus pandai mengelola rasa ini agar tidak menjadi sebuah belenggu. Mengalihka pikir pada suatu kesibukan yang lain adalah satu dari sekian cara meminimalisir rasa rindu.Â
Rindu yang berujung temu tentu akan mendatangkan kebahagiaan akibat berfungsinya hormon-hormon tadi. Namun demikian, itu tidak selalu terjadi. Sebuah rindu yang tak berbalas dapat didapatkan bagi cinta yang bertepuk sebelah tangan ataupun cinta pada seorang yang telah tiada untuk selama-lamanya. Bagi Anda yang pernah merasakan rasa rindu yang tak berbalas, menghempas rasa candu yang berbekas tentu akan mengingat jelas rasanya belenggu ini.Â