Pada sebagian hari di sebagian senja
Burung-burung pantai elok berputar-putar
Menjelma kebahagian suka cinta
Mulut-mulutnya terbuka laksana meronta
Menapaki hari yang sudah berbeda
Pada sudut sebuah jalan persimpangan kota
Sebuah roda tiga hadir meliuk-liuk
Pengendaranya bercengkrama akrab
Dengan para kaki lima
Wajah gelisah
Asap-asap rokok mengepul
Bergandengan dengan asap truk-truk pembawaÂ
Ribuan harapan tanpa dosa
Senja yang tak biasa
Sesekali hujan menerpa tanpa mengenal musim
Semuanya carut marut bak warna yang tak memiliki nama
Pada sudut sebuah panggung di tengah kota
Penyanyi dangdut bermain dengan nada-nada
Sementara pengemis menadah-nadah
Siapa yang paling menderita?Â
Saya? Anda? Kita? Mereka?
Di ujung senja sore itu
Langit tak lagi kelam
Kota tak lagi berisik
Ikan-ikan saja  yang bersisikÂ
perlahan karam
Teruntuk senja yang banyak disukaiÂ
Tetaplah dengan indahmu
Denga lugumu
Dengan sinarmu
Tanpa mengotori kewajiban sebagai hak yang harus dihilangkanÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H