Mohon tunggu...
SYAHRIAL CHAN
SYAHRIAL CHAN Mohon Tunggu... SALES MANAGER -

PERGERAKAN RAKYAT JAKARTA (PRAJA)

Selanjutnya

Tutup

Politik

JOKOWI PRESIDEN ISU PALSU...?

10 Juni 2015   17:07 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:07 3755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Presiden Joko Widodo telah menunjuk Letjen TNI (Purn) Sutiyoso menjadi calon kepala Badan Intelijen Negara (BIN) untuk menggantikan Marciano Norman dan surat pengajuan nama tersebut telah pula diterima oleh DPR. Aroma bagi-bagi kue kekuasaan buat tim sukses, baik dari partai pendukung maupun non partai terlihat sangat kentara. Apa yang dulu di haramkan oleh Jokowi dan tim suksesnya pada saat masa kampanye saat ini dilakukan. Ludah yang sudah terbuang ketanah dan hinggap di atas kotoran manusia, dijilat dan dimakan kembali. Sangat jorok dan membuat rasa ingin muntah bagi masyarakat yang melihatnya.

Dalam perjalanan kepemimpinan Presiden Jokowi diwarnai isu-isu yang cukup panas. Celakanya, isu-isu panas yang beredar, yang muncul kepermukaan adalah isu-isu yang membuat citra Presiden Jokowi jatuh terjerembab diatas tanah yang becek dan beraroma busuk. Diantara isu-isu tersebut adalah:

1. Kenaikan harga BBM yang berulang-ulang pada saat harga minyak dunia jatuh

2. Kasus cicak dan buaya jilid 2

3. Pencalonan Kapolri yang ditentang masyarakat

4. Pelantikan rahasia Wakapolri

5. Bumi hangus pejabat KPK

6. Membuat stigma buruk terhadap KPK yang tersistematis

7. Polemik Reformasi Tata Kelola Migas

8. Polemik Industri Penerbangan

9. Melemahnya Rupiah terhadap dollar Amerika

10. Kompensasi kenaikan BBM yang kacau balau dan tidak tepat sasaran

11. Penenggelaman Kapal Pencuri Ikan

12. Polemik pemilihan Jaksa Agung, karena titipan partai Nasdem

13. Hukuman mati bandar narkoba yang belum tuntas dan terkesan setengah hati

14. Rekening gendut oknum Polri dan dan Kepala Daerah yang hilang diterpa semilir angin senja

15. Penundaan Penerapan Kurikulum Pendidikan

16. Beras Plastik, Kerupuk Plastik, Minyak Goreng campur plastik, dan yang serba plastik lainnya

17. Bacaan Alqur'an dengan langgam Jawa

18. Tidak boleh memutar kaset pengajian di Mesjid

19. Orang yang berpuasa harus menghormati orang yang tidak puasa (seharusnya kebalikannya)

20. 90% wanita berjilbab kena HIV (membuat stigma buruk terhadap wanita berjilbab, akhirnya wanita muslimah tidak mau memakai jilbab, pendangkalan akidah Islamiyah yang sangat sitematis)

21. Pernikahan putra mahkota sang Presiden

22. Dahlan Iskan menjadi tersangka

23. Ijazah Palsu

24. Dan isu-isu lainya

Dari semua isu-isu yang panas dan muncul dipermukaan, kuat dugaan masyarakat bahwa mayoritas dari isu-isu tersebut adalah bagian dari konspirasi politik pemerintah dan partai politik pendukungnya untuk menutupi kelemahan, ketidak mampuan dalam memimpin, kesalahan kebijakan, atau mungkin juga menutupi penyelewangan dan manipulasi dalam menjalankan roda pemerintahan yang tidak diketahui oleh masyarakat

Isu-isu panas yang terungkap dalam ranah publik tersebut membuat konstalasi politik dan sosial masyakat menjadi panas seiring dengan iklim Indonesia yang juga semakin panas. Suasana panas membuat badan kegerahan dan mengeluarkan keringat dalam bahasa jawanya 'SUMUK'.

Jadi tidak salah jika masyarakat Indonesia saat ini memberikan gelar kepada Presiden Jokowi sebagai "Presiden Isu Paling Sumuk atau disingkat "PRESIDEN ISU PALSU"

 

"SALAM PERSATUAN INDONESIA YANG SEJAHTERA LAHIR BATHIN"

Jakarta, 10 Juni 2015

 

CHAN PUTRA SANG SURYA

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun