Pertama, Mengadakan sistem “Sebastian” untuk pemuda-pemudi, yang bisa dimulai sejak usia 7 tahun. “Sebastian” bukan berarti Sebatas Teman Tanpa Kepastian. Namun, sistem “Sebastian” adalah Semangat Membaca Seminggu Setiap Bulan. Sistem ini dapat diterapkan di lingkungan sekolah, yakni membudayakan membaca rutin selama satu minggu setiap bulannya yang bisa dilakukan di perpustakaan. Selain itu, dapat juga diterapkan di lingkungan masyarakat yang memiliki rumah baca.
Kedua, Mengadakan program “Sayber” yakni sayembara berhadiah. Dimana program ini berupa lomba setiap tahun, yakni pada hari buku sedunia tanggal 23 April. Serta hari pendidikan Nasional tepatnya tanggal 2 Mei. Dalam program ini para komunitas dari rumah baca di daerah masing-masing dapat mengadakan lomba dengan hadiah yang menarik. Hal ini, bertujuan agar pemuda-pemudi banyak yang tertarik bergabung dalam komunitas rumah baca. Diantaranya berupa lomba membuat cerpen dan puisi. Dimana hasilnya nanti bisa dibukukan dan dijadikan bahan bacaan. Selain itu, dapat juga diadakan lomba qiro’ah ataupun tahfidz al-qur’an. Lomba-lomba ini bisa diikutsertakan dalam program “Sayber” guna untuk meningkatan minat baca sekaligus moral masyarakat.
Nasi memang belum menjadi bubur. Begitu pun dengan es yang masih bisa mencair. Meski teknologi berkembang canggih. Bukan berarti minat baca pemuda-pemudi pudar di telan masa. Melalui dua hal sederhana itu, diharapkan dapat meningkatkan minat baca generasi muda. Sehingga perilaku positif dalam kontribusi mencintai tanah air Indonesia dapat tercipta.
Gresik, 13 Januari 2022
Daftar Bacaan
Direktorat Pendidikan Masyarakat. 2003. Pedoman Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat (TBM).Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Muhsin, Kalida. 2012. Strategi Networking TBM. Yogyakarta: Cakruk Publishing.
Resmita, Dewi. 2010. Peran serta Taman Bacaan Masyarakat sebagai Modal Dasar Terwujudnya Surabaya sebagai Kota Baca dalam Memasuki Era Globalisasi. Surabaya: Library Surabaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H