Seperti memakai masker, cuci tangan pakai sabun, jaga jarak, dan selalu membawa hand sanitizer. Adanya new normal ini, membawa sedikit ketakutan pada generasi milenial yang sudah bergantung dengan kehidupan online. Itulah salah satu dampak akibat adanya teknologi yang tidak bisa dimanfaatkan dengan baik.Â
Di era new normal ini diharapkan tercipta generasi milenial yang cerdas karena faktor pengembangan teknologi yang canggih. Hal ini, sudah menjadi harapan bagi bangsa.Â
Dimana generasi milenial tersebut diharapkan mampu untuk membuat inovasi teknologi baru dalam menghadapai era new normal.Â
Generasi milenial yang dimaksud disini, salah satunya yaitu Mahasiswa. "Mahasiswa" adalah sebuah gelar baru yang hingga kini dibanggakan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.Â
Selain itu, mahasiswa juga digolongkan sebagai kaum terpelajar yang mendapatkan pengetahuan di perguruan tinggi (Sarlito, 1978).Â
Sebutan itu seharusnya menjadi cambuk bagi mahasiswa yang dipandang sebagai Agent of Change. Bukan untuk sekedar mengkritik. Bukan juga untuk sekedar mengontrol negara dengan trik yang unik.
Namun, diharapkan mahasiswa juga mampu bersikap berani dan berpikir kritis. Sehingga, kontribusi riil menuju perubahan yang lebih baik pun dapat tercipta. Terutama saat diberlakukan new normal ini, dimana harapan inovasi baru mengenai teknologi di tengah pandemi dapat tercipta.
Sungguh ironis memang, jika mahasiswa mampu membawa perubahan ke arah progresif. Terlebih lagi, mahasiswa yang dinamis, militan, kreatif, jujur, berani, dan tanpa pamrih kelak akan mengguncangkan dunia (Yasmindo,1975). Namun, beberapa mahasiswa masih tak sadar akan peran yang disandangnya.Â
Sebagian dari mereka ikut melanggar kebijakan yang ditetapkan pemerintah. Itulah salah satu masalah yang dialami generasi milenial lainnya. Tantangan generasi milenial di era pandemi sudah sangat berat, terlebih lagi di era new normal. Tentunya, akan ada tantangan-tantangan yang membuat lengahnya generasi milenial tersebut.
Tantangan yang dimaksud salah satunya bersumber dari teknologi. Dilihat saat masa sebelum diberlakukannya new normal saja, semua aktivitas bergantung pada teknologi yang sudah berkembang di Indonesia. Hal ini, juga menjadi tantangan tersendiri bagi generasi milenial di era new normal.Â
Dimana, berbagai macam kegiatan perlahan juga sudah diberlakukan secara normal. Salah satu tantangannya yaitu tenaga mereka mungkin perlahan akan tergeser oleh sistem teknologi yang telah berkembang. Jika generasi milenial yang tidak berpikir maju, maka dampaknya mereka cenderung bergantung dan malas.Â