Mohon tunggu...
Chanina Zaharani
Chanina Zaharani Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Chanina Mumtaza Zahrani

Tugas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Unforgettable Trip

31 Mei 2022   21:12 Diperbarui: 31 Mei 2022   21:38 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti biasa kali ini saya ingin membagikan cerita, pengalaman, keluh kesah selama pembelajaran mata kuliah kewarganegaraan. Dari awal masuk semester dua saya menikmati semua prosesnya, meskipun pembelajaran dilakukan secara daring tentunya itu tidak menjadi penghambat bagi seorang mahasiswa untuk semangat mencari ilmu yang seluas-luasnya. Tugas kali ini adalah membuat refleksi pembelajaran selama satu semester yang telah berjalan ini, dengan adanya refleksi kita bisa membagikan keterampilan yang telah kita dapat, pengalaman, relasi, atau kecakapan bahkan kita juga diperbolehkan untuk menyampaikan keluh kesah selama satu semester pembelajaran mata kuliah kewarganegaraan. Dari pembelajaran kewarganegaraan saya bisa mendapatkan pengalaman dengan langsung terjun ke masyarakat, mulai dari menceritakan tentang teman, menceritakan sosok wanita yang tangguh, menceritakan pahlawan yang selalu mengajarkan arti dari kehidupan, wawacara ke dua gereja yang ada di Kota Kediri, menceritakan tradisi yang ada di daerah saya sebelum menyambut bulan suci Ramadhan, menceritakan proses dari pemilihan umum di daerah saya, berbagi kisah maupun pengalaman hidup untuk lebih mengenali kunci dari kehidupan, dan silaturahmi kerumah guru ngaji waktu kecil. Dari semua itu saya sangat bersyukur karena dengan adanya terjun langsung ke masyarakat saya bisa lebih percaya diri dan tentunya mendapat pembelajaran maupun hal-hal yang baru. Singkatnya waktu wawancara dan terjun langsung ke masyarakat banyak cerita yang pastinya tidak akan pernah saya lupakan.  Saya merasa beruntung dengan adanya wawancara yang terjun langsung ke masyarakat tentunya saya mendapatkan relasi dan bisa bertemu dengan orang-orang yang hebat, yang berkenan membagi cerita, ilmu, dan wawasan kepada saya, semua wawancara yang saya dapatkan dari semua nara sumber yang telah saya wawancarai itu semua sangat berkesan bagi saya. Pada saat wawancara pastinya terdapat kesulitan, terutama pada saat saya ingin wawancara ke tempat ibadah yang ada di kota saya, terdapat beberapa kendala yang saya alami pada saat saya ingin wawancara ke salah satu tempat ibadah penganut agama khonghucu, pada saat saya ingin masuk ke klenteng tersebut saya ditanyai oleh salah satu satpam yang menjaga klenteng tersebut, beliau bertanya ada keperluan apa saya kesana, kemudian saya menjelaskan kalau saya mendapatkan tugas mata kuliah kewarganegaraan untuk melakukan wawancara ke salah satu tempat yang ada di daerah masing-masing, tetapi beliau meminta surat dari kampus kalau saya benar ingin melakukan wawancara, saya menjelaskan bahwa tugas tersebut untuk memenuhi tugas mata kuliah kewarganegaraan dan tidak ada surat dari kampus, tetapi kebijakan dan aturan dari klenteng tersebut kalau ingin melakukan wawancara harus terdapat surat dari kampus, dan akhirnya saya memutuskan untuk mencari tempat ibadah yang lain. Saya merasa kesulitan mencari tempat ibadah, padahal di kota saya terdapat banyak tempat ibadah, saya berkeliling ke Kota Kediri tetapi banyak tempat ibadah yang tutup. Sampai akhirnya saya mengunjungi salah satu gereja yang ada di Kediri, gereja tersebut adalah Gereja Bethany yang berada di Jalan. Brawijaya No. 44, Pakelan Kota Kediri, Jawa Timur. Sebelum saya berkunjung ke gereja tersebut saya menemui salah satu satpam yang menjaga sekitar gereja tersebut, dikarenakan pendeta dari gereja Bethany masih ada kegiatan lain akhirnya saya membuat janji untuk bertemu dengan beliau jam satu siang. Pada saat jam satu siang tepat saying langsung menemui satpam yang ada di sekitar Gereja Bethany dan langsung diantarkan ke pendeta. Disana saya merasa senang karena beliau sangat baik dan ramah. Selain itu beliau juga dengan senang hati berbagi pengalaman yang beliau miliki. Selain itu saya juga mewawancarai ke dua orang tua saya dari sana saya bertanya-tanya mengenai perjalanan hidup beliau-beliau, mulai dari rasa susah dan senang mereka berbagi cerita pengalaman dan perjalan hidupnya, dari sana saya merasa bangga dan bersyukur memiliki kedua orang tua yang sang kuat, hebat, sabar, dan tanggung jawab yang tidak pernah merasa lelah untuk mendidik saya, memberikan pesan kepada saya, selalu memberi tutur kata kepada saya agar menjadi orang yang lebih baik ke depannya. Saya juga mewawancarai tetangga saya mengenai kunci dari kehidupan, disana saya menggali sedalam-dalamnya dan bertanya tentang hal-hal baru yang ingin saya ketahui, karena pada dasarnya semua orang pasti memiliki tujuan hidup yang berbeda-beda. Dan tentunya saya disana memiliki kesempatan untuk mencari ilmu, pengetahuan, tentunya pengalaman yang telah dialami oleh beliau. Dari sana saya bisa mengetahui makna dari kehidupan, artinya sebuah kesabaran, keikhasan, rasa syukur dan masih banyak lagi. Beliau juga memberi tahu saya mengenai hikmah dalam menjalani kehidupan, bahwasanya semua yang kita miliki ini hanyalah titipan dari sang pencipta yang sifatnya sementara, kita sebagai manusia harus belajar ikhlas dan sabar meskipun rasa sabar itu tidak mudah dijalan dan sulit untuk diamalkan akan tetapi kita harus memperjuangkannya dalam menjalankan kehidupan sehari-hari terutama di lingkungan masyarakat karena rasa sabar dan ikhlas itu hubungannya dengan rasa dan hati. Saya juga mewawancarai serta bersilaturahmi dengan guru ngaji masa kecil saya, dari situ saya bertanya-tanya mengenai masa kecil saya pada saat mengaji alif ba' ta di tempat beliau, disana juga beliau menceritakan masa kecil saya dan pengalaman beliau selama mendidik saya. Dari semua kegiatan wawancara dan terjun langsung ke masyarakat yang telah saya lakukan, semua memiliki kesan yang sangat berarti bagi saya meskipun ada beberapa kesulitan tetapi saya merasa semangat untuk mencari berbagai pengalaman dan hal-hal yang baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun