Mohon tunggu...
Chanina Zaharani
Chanina Zaharani Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Chanina Mumtaza Zahrani

Tugas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Guru Ngaji Masa Kecil

26 Mei 2022   21:45 Diperbarui: 26 Mei 2022   21:58 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada hari Selasa tepatnya tanggal 26 April 2022, saya berkunjung ke salah satu rumah guru ngaji saya sewaktu kecil, disana saya bercerita dan berbagi pengalaman pada saat masih kecil mengaji disana. 

Guru ngaji saya bernama Ni'matul Hamidah beliau lahir di Kediri, 27 Februari 1978 dan sekarang tinggal di Desa Ploso Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri. Beliau dulu bersekolah di RA Al-Fattah Ploso kemudian meneruskan di Madrasah Ibtidaiyah Riyadhotul Uqul Ploso, kemudian beliau melanjutkan di MTS Sunan Kalijaga, setelah lulus dari MTS Sunan Kalijaga beliau memutuskan untuk tida meneruskan sekolah umum, beliau memilih sekolah MISRIU atau sekolah di Pondok Pesantren Al-Falah Putri Ploso. Beliau sekolah di MISRIU Al-Falah Putri sampai menjadi musyawirot fatqul qorib.

Tujuan saya datang ke rumah beliau selain memenuhi tugas adalah dengan menjalin silaturahmi dan saya juga berterimakasih kepada beliau karena beliau telah membimbing saya dan mengajari saya cara membaca alif ba' ta dan mengajari saya tajwid terutama cara membaca al-qur'an yang baik dan benar. 

Beliau merupakan sosok guru yang sangat penyabar menghadapi murid-muridnya yang sangat bandel, dulu ketika ada yang ramai pada saat mengaji beliau hanya menegur dengan cara yang sangat halus. 

Beliau merupakan seorang guru yang tidak pernah mengharapkan imbalan apapun atas ilmu yang telah beliau berikan kepada murid-muridnya, beliau mengajar mengaji tanpa mengharapkan apapun, beliau memberikan ilmunya dengan sangat ikhlas.

Pada saat di rumah beliau saya bertanya-tanya dan berbagi cerita mengenai pengalaman selama saya mengaji di rumah beliau. Saya bertanya kepada beliau "Mulai tahun berapakah ibu mulai mengajar mengaji?" beliau pun menjawab "Saya mulai menjadi guru mengaji itu sekitar tahun 1999 dan masih menjadi guru mengaji sampai sekarang" kemudian saya bertanya lagi kepada beliau "Kenapa ibu memilih menjadi guru mengaji dan apa alasannya" beliau menjawab "Saya menjadi guru ngaji karena merasa senang bisa membagikan ilmu kepada anak-anak agar ilmu yang saya dapat selama di pondok bisa mengalir barokah, bermanfaat bagi yang lain dan senang bisa berkumpul bersama anak-anak yang mengaji, selain itu juga untuk mengisi waktu luang yang lebih bermanfaat dan sama-sama mendapatkan pahala" 

Kemudian saya bertanya "Taza mengaji di ibu sejak tahun berapa?" Beliau menjawab "Taza mulai mengaji dirumah saya pada saat dia masih berumur 4 tahun tepatnya tahun 2004 dia mulai mengaji di saya dan terakhir mengaji di saya pada tahun 2013 dia kelas 4, dia berhenti mengaji di saya karena meneruskan mengaji di TPA Al-Falah"  

Kemudian saya bertanya kepada beliau "Apa saja urutan yang dibaca pada saat mengaji?" Beliau menjawab "Urutan yang dibaca pertama membaca Iqro' dari iqro' 1 sampai iqro' 6 kemudian membaca juzamma, diteruskan membaca tajwid setelah selesai membaca dan mempelajari tajwid baru membaca al-qur'an setelah khatam membaca al-qur'an ada doa bersama atau yang sering disebut khataman dengan berdoa bersama-sama". 

Kemudian saya bertanya lagi kepada beliau "Apa kesulitan saat mengajar ngaji Taza" Beliau menjawab "Kesulitannya dia kesulitan dalam menghafal alif ba' ta dan kalau sudah dihafal besoknya lagi sudah lupa, mengeja-ngeja sejak kecil sangat sulit, kalau diulang dibenahi pada saat mengaji tetapi dia tidak bisa selalu nangis" Saya bertanya "Berapakah murid yang ibu ajar ngaji pada waktu itu?" Beliau menjawab "Pada tahun 2006 sekitar 25 anak dan kalau sekarang sekitar 37 anak" 

Kemudian saya bertanya lagi kepada beliau "Susah senangnya menjadi guru mengaji itu apa?" Beliau menjawab "Susahnya ketika mengajar anak-anak itu terkadang kalau dibilangi susah dan tidak menurut disuruh hafalan susah kalau senangnya bisa mengamalkan ilmu" Kemudian saya bertanya kepada beliau "Bagaimana awal mula ibu menjadi guru mengaji?" dan beliau pun menjawab "Awal mula saya menjadi guru mengaji itu awalnya yang mengajar bukan saya tetapi kakak saya yang bernama Ulfi, karena mbak Ulfi menikah dan ikut ke rumah suami, kemudian saya yang meneruskan perjuangan mbak ulfi untuk mengajar anak-anak" 

Kemudian saya bertanya lagi kepada beliau "Apa motivasi ibu daam mengajar mengaji kepada anak-anak?" Beliau menjawab "Motivasi saya mengajar ngaji kepada anak-anak karena senang sama anak-anak kecil, senang bisa mengamalkan ilmu saya walaupun hanya sedikit" 

Kemudian saya bertanya lagi kepada beliau "Apa yang ibu dapatkan saat mengajar aanak-anak?" Beliau menjawab "Yang pasti mendapatkan pahala dan mendapatkan kebahagiaan bersama anak-anak, meskipun keadaan susah tetapi jika bersama anak-anak merasa bahagia". Saya bertanya lagi kepada beliau "Berapa orang yang membantu ibu dalam mengajar mengaji?" Beliau pun menjawab "Yang membantu pada saat mengaji ada 2 orang murid yang senior-senior yang bernama Samrotul dan Oktiv". 

Kemudian saya meminta nasehat untuk saya sendiri kepada beliau, beliau memberi nasehat "Taza kalau mengaji yang tenanan, serius, tidak boleh males-malesan dalam mencari ilmu agama, tidak boleh telatan, tidak boleh cengeng, belajar yang rajin, mengaji yang rajin dan istiqomah agar tercapai cita-citanya"

Pengalaman saya bersama beliau yang paling berkesan pada saat saya mengaji di beliau adalah ketika waktunya saya mengaji saya malah pergi min bersama teman-teman yang sudah selesai mengaji, kalau saya dipaksa saya malah menangis karena sudah keasikan bermain bersama teman-teman yang lain, terus ketika mengaji masih satu baris saya meminta sudah karena pengen cepat-cepat pergi bermain bersama teman-teman. 

Apapun yang sudah saya raih sampai saat ini juga merupakan barokah dan doa dari beliau, beliau juga yang mengajarkan kesabaran, keikhlasan, dan rasa tanggung jawab terhadap saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun