Mohon tunggu...
Dr Chandra Yusuf SH, LLM, MBA, MMgt
Dr Chandra Yusuf SH, LLM, MBA, MMgt Mohon Tunggu... -

Saya berprofesi sebagai dosen Pascasarjana Program Magister Kenotariatan (MKn) Universitas YARSI dan pengacara di dalam bidang litigasi dan konsultan hukum korporasi, khususnya pasar modal pada kantor pengacara Chandra Yusuf and Associates Law Firm, Saya menyelesaikan pendidikan S1 pada Fakultas Hukum Universitas Indonesia dan S3 (By Research) dengan konsentrasi Pasar Modal pada Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Master of Accounting, Monash University, dan menyelesaikan 3 S2, yakni Master of Law (LLM), University of Melbourne; Master of Business Administration (MBA) dalam bidang Finance, Oklahoma City University dan Master of Management (MMgt), University of Dallas) dalam bidang International Finance.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Isu sebagai Motivasi Transaksi Saham di Pasar Modal

17 Juli 2018   14:33 Diperbarui: 17 Juli 2018   20:55 2251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nilai tukar rupiah dalam transaksi  di Jakarta pada Kamis pagi, 28 Juni 2018, turun 28 poin menjadi 14.207 dari 14.179 per dolar Amerika Serikat. "Belum beranjaknya sentimen yang sama dari sebelumnya terkait dengan potensi terjadinya perang dagang antara AS dan Cina membuat laju pergerakan rupiah terimbas pergerakan valas global," (Tempo.Co, Kamis, 28 Juni 2018).

Isu yang membuat suatu ketidakpastian bagi investor. Investor wajib berhati-hati dalam melakukan transaksi saham di pasar modal agar tidak mengalami kerugian besar. Untuk menghindari ketidakpastian dalam bertransaksi saham, para pakar berusaha untuk menciptakan berbagai macam teori untuk memberikan keuntungan bagi investor. Teori-teori dapat menjadi alat analisa yang cukup canggih.

Dalam melakukan analisa saham di pasar modal, investor menggunakan teori tertentu untuk memprediksi perkembangan nilai saham di pasar modal. Teori ini memerlukan informasi full disclosure. Perusahaan publik wajib menyerahkan seluruh informasi kepada masyarakat investor melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Seluruh investor tidak dapat mengambil kesempatan dari perbedaan dalam mengetahui informasi. Permasalahannya, faktor apa  yang dapat menggerakkan investor melakukan transaksi lebih dahulu?

Karakter Informasi

Di dalam analisa Efficiency Market Hypothesis (EMH), Pasar modal memiliki strong form dari EMH yang menunjukkan informasi yang dimiliki dianggap telah merefleksikan semua informasi masa lalu. Ada semi strong dari EMH yang menunjukkan informasi publik saat ini telah termasuk dalam seluruh informasi yang terbaca di pasar modal. Investor yang  menggunakan informasi masa lalu tidak dapat mengambil keuntungan dari informasinya. 

Tentunya analisa teknis bertentangan dengan market efficiency hypothesis. Sementara itu penggunaan informasi pribadi yang belum dipublikasi dianggap sebagai weak form dari EMH. Investor tidak dapat menggunakan informasi pribadi karena penggunaannya dibatasi oleh hukum.

Dengan demikian pendekatan analisa fundamental menjadi tidak berguna karena informasi di pasar modal telah mencerminkan seluruh informasi secara akurat di dalam pasar modal.

Nyatanya, EMH juga memiliki kelemahan. Di dalam pasar yang efisien, investor memiliki asumsi yang berbeda. Investor dapat mengevaluasi nilai saham di pasar modal  lebih tinggi atau investor lainnya dapat mengevaluasi nilai saham di pasar  modal lebih rendah. Hal ini akan mencapai hasil yang berbeda. Selain itu, keuntungan investor tidak selalu sama di dalam pasar modal yang efisien. 

Faktanya, setiap investor tidak memiliki keuntungan yang sama di dalam transaksi saham yang sama. Logikanya, satu investor mendapatkan keuntungan tidak mengakibatkan seluruh investor mendapat keuntungan dari transaksi saham yang sama. Di dalam praktek Warren Buffet, investor dapat mengalahkan pasar modal. 

Meskipun pasar modal telah mencapai pasar yang efisien. Penerapannya investasi jangka panjang yang menggunakan indeks dana secara keseluruhan, sehingga kenaikan dan penurunan nilai saham berdasarkan seluruh keuntungan dan kerugian perusahaan, bukan investasi jangka pendek yang lebih rumit peristiwanya. Sayangnya Buffet tidak memperhitungkan investor yang hanya dapat  berinvestasi dalam jangka waktu yang singkat sehingga emosi ikut serta di dalam transaksi saham.

Analisa Fundamental dan Teknis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun