Isu yang memang berpengaruh di pasar modal New York Stock Exchange (NYSE) dapat dilihat dari perubahan harga sahamnya. Terlihat transaksi yang terjadi pada hari selasa tanggal 24 Maret 2015, harga saham Google merangkak naik 2%, sekitar 8 juta dolar dari modal perusahaan. Apakah hal tersebut diakibatkan kenaikan keuntungan Google atau apakah reaksi yang merujuk kepada produk baru dari Google? Yang ternyata keduanya tidak memberikan pernyataan yang memuaskan.Â
Reaksi yang sesungguhnya akibat pengumuman Google akan mempekerjakan  Ruth Porat sebagai Chief Financial Officer (CFO). Lalu kenapa berita yang mempekerjakan seorang CFO membuat harga saham melonjak?
Menurut Wall Street Journal, pasar modal mengharapkan, "fiscal control at a company long known for its free spending ways." (Rolfe Winkler, Justin Baer, and Vipal Monga, 2015). Isu pengendalian pajak dalam perusahaan dihubungkan dengan prediksi aksi yang akan dilakukan oleh CFO baru.
Kesimpulannya, isu yang didukung teori-teori akan menggerakkan transaksi saham di pasar modal, akan tetapi teori-teori tersebut digunakan untuk menutupi isu yang bekerja dari dalam, yakni self-interest investor untuk melakukan transaksi saham dalam waktu singkat dan mendapat keuntungan sebesar-besarnya. Isu akan berlaku untuk transaksi saham jangka pendek yang mengakibatkan semua investor akan memberikan reaksi dalam waktu singkat. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H