stunting. Program ini bertujuan agar anak-anak Indonesia pada tahun 2045 atau bertepatan 100 tahun Indonesia sudah memiliki pertumbuhan dan perkembangan tumbuh kembang yang optimal dan baik, baik secara emosional, sosial, atau fisik yang siap untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global.
Pemerintah saat ini secara khusus memfokuskan pada program pencegahanSalah satu dampak yang mudah terlihat pada anak stunting yaitu pada tinggi dan berat badannya yang jauh dari rata-rata anak seusianya. Selain itu, tubuh anak yang stunting akan mudah sakit, memiliki postur yang pendek Ketika dewasa, dan bisa menyebabkan kematian pada usia dini. Stunting juga akan mempengaruhi kecerdasan anak. Anak yang terindikasi stunting akan kemungkinan mengalami kesulitan belajar dan memahami informasi, baik secara akademik atau non akademik karena kekurangan nutrisi sejak dini.
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Banjarmasin melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat melakukan kegiatan sosialisasi bertema "Isi Piringku" sebagai salah satu upaya pencegahan stunting kepada para siswa Madrasah Tsanawiyah Al-Amin Desa Beringin. Kegiatan tersebut diselenggarakan pada Jum'at, tanggal 19 Agustus 2022 bertempat di aula MA-MTs Al-Amin Desa Beringin Kecamatan Alalak Kabupaten Barito Kuala.
Sosialisasi ini ditujukan kepada seluruh masyarakat Desa Beringin, dan dikhususkan kepada remaja. Remaja adalah calon penerus bangsa, remaja juga memiliki jiwa sosial yang tinggi dan ketertarikan terhadap informasi yang menarik. Remaja juga nantinya akan dihadapkan dengan pernikahan dan mereka akan dituntut memiliki pengetahuan sebagai seorang ibu. Persiapan yang semestinya didapat dari sosialisasi ini adalah pemahaman bagaimana caranya menjaga Kesehatan terutama memenuhi kebutuhan gizi keluarga apalagi anak.
Kegiatan sosialisasi ini sangat diperlukan pemenuhan kebutuhan tubuh akan sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak, mengingat angka stunting pada anak di Desa Beringin masih tergolong tinggi yaitu 16%. Stunting adalah gangguan pertumbuhan kronis balita akibat kekurangan asupan nutrisi atau terjadi malnutrisi dalam kurun waktu yang cukup lama. Penyebabnya beragam, namun penyebab kebanyakan kasus stunting yaitu makanan yang dikonsumsi ibu atau balita pada masa baduta tidak memenuhi kebutuhan nutrisi yang sesuai untuk usia si anak. Secara khusus, stunting anak terjadi pada anak pada awal kelahitan hingga umur 2 tahun. Pada rentang usia tersebut, ibu sudah bisa melihat apakah si anak memiliki ciri/terkena stunting atau tidak.
Berdasarkan observasi yang dilakukan dilapangan, tidak ada ditemukan ajakan-ajakan untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Dengan ini yang dimaksud seperti stiker, poster, banner atau sejenisnya menjadikan keprihatinan atas minimnya pengetahuan masyarakat Desa Beringin tentang pemenuhan kebutuhan gizi. selain itu, saat dilakukan sedikit wawancara kepada anak kecil, remaja dan orang dewasa kebanyakan mereka mengaku tidak tahu tentang apasaja kebutuhan tubuh yang baik dan seimbang. dengan dilakukannya sosialisasi ini kepada para remaja di Desa Beringin diharapkan mereka nantinya bisa menerapkan dan menjadi contoh untuk anak-anak yang lain agar betapa pentingnya untuk menjaga kebutuhan tubuh agar memiliki tubuh yang sehat dan kuat.
Apa itu ISI PIRINGKU
Konsep isi piringku ini sudah lama digencarkan sebagai penggantian dari konsep sebelumnya yaitu empat sehat lima sempurna. Untuk sekaarang ini yang penting diperbanyak bakan buah dan sayur.
Konsep "Isi Piringku" adalah satu piring makan yang terdiri dari 50 persen buah dan sayur, dan 50 persen sisanya terdiri dari karbohidrat dan protein. Dengan demikian, masyarakat diharapkan dapat membatasi konsumsi karbohidrat serta lebih banyak mengonsumsi serat dan vitamin, sehingga risiko masalah kesehatan, seperti diabetes dan obesitas pun bisa berkurang.