Semarang--- Universitas Negeri Semarang (UNNES) kembali menggelar acara tahunan UNNES Mantu pada Sabtu, 1 Juni 2024. Acara yang ke-12 ini, dengan tema "Saiyeg Memetri Aruming Budaya", diselenggarakan oleh mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Jawa angkatan 2022 sebagai bagian dari Tugas Akhir Mata Kuliah Pranatacara. UNNES Mantu bertujuan melestarikan dan mempraktikkan budaya pernikahan adat Jawa, dan dihadiri oleh puluhan mahasiswa serta tamu undangan yang mengenakan pakaian adat Jawa lengkap, menciptakan suasana yang khidmat dan meriah.
Acara dimulai pukul 13.00 WIB di Kampung Budaya UNNES dan turut dihadiri oleh Dekan Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) beserta jajarannya, Koordinator Program Studi Bahasa dan Sastra Jawa, serta dosen pengampu Mata Kuliah Pranatacara. Pembukaan acara dilakukan oleh Koordinator Program Studi Bahasa dan Sastra Jawa, Dr. Prembayun Miji Lestari, M.Hum., dengan memukul gong yang disertai alunan gamelan, menandai dimulainya rangkaian prosesi pernikahan adat Jawa. Dalam sambutannya, Dr. Prembayun menekankan pentingnya acara ini sebagai wadah bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang telah dipelajari sekaligus memperkenalkan dan melestarikan budaya Jawa kepada masyarakat luas.
UNNES Mantu tahun ini menghadirkan tata cara mantu 4 garap (gaya), dimulai dari Panggih Garap Yogyakarta, Siraman Garap Surakarta, Midadareni Garap Surakarta, dan terakhir Panggih Garap Surakarta. Keempat garap tersebut tidak hanya mencerminkan kekayaan budaya Jawa dari berbagai daerah, tetapi juga menjadi sebuah persembahan yang memukau bagi para tamu undangan dan mahasiswa yang hadir. Setiap tahapan garap menampilkan nuansa yang khas dan simbolis dari tradisi pernikahan Jawa, mulai dari keharmonisan dalam Panggih Garap Yogyakarta hingga keintiman dalam Midadareni Garap Surakarta. Lantunan indah gamelan dan nyanyian merdu dari sinden menjadi pengiring setia selama jalannya acara, menjadikan suasana semakin khidmat dan memikat.
"Saya suka sekali dengan acara ini yang melestarikan tradisi dan budaya, khususnya budaya Jawa. Semoga UNNES Mantu dapat terus lestari dan dapat terlaksana kembali pada tahun depan. Saya turut mengapresiasi seluruh mahasiswa yang terlibat dalam acara ini dan saya berpesan kepada dosen pengampu agar semua mahasiswa yang terlibat diberikan nilai 'A', tapi tidak tanggung-tanggung, beri 90 atau 95," ujar Wakil Dekan II Fakultas Bahasa dan Seni, Muhammad Burhanudin, S.S., M.A. Suara riuh mahasiswa mengiringi kata-katanya sekaligus menandai berakhirnya acara yang meriah dari pukul 13.00 hingga pukul 23.00 WIB ini.
Dengan suksesnya UNNES Mantu 2024 yang telah mempersembahkan keindahan dan kekayaan budaya Jawa, harapan untuk menjaga dan melestarikan tradisi ini semakin kokoh. Melalui keseriusan dan kerja keras mahasiswa serta dukungan penuh dari seluruh pihak, acara ini telah menjadi momentum yang berarti dalam menjaga warisan budaya nenek moyang kita. Semoga UNNES Mantu dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi generasi mendatang untuk tetap mencintai dan memperkaya budaya Indonesia. Dengan demikian, semangat kebersamaan dan kebanggaan akan tetap terus terjaga, memancarkan cahaya kebudayaan yang tak ternilai harganya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H