Batara Surya enggan tersenyum lalu mengurung diri dan hujan pun turun.
Seseorang dikepala saya tergesa-gesa membuka payung takut terguyur hujan yang mengandung muatan racun.
Racun; dia selalu menyebut kenangan dengan kata racun.
“mengapa?” tanya saya suatu kali. Dia terdiam sejenak, seperti enggan menjelaskan. Tapi saya memasang tatapan mata yang terus memaksa dia untuk bercerita.
Akhirnya dia membuka suara.
“hati ku selalu berubah ungu saat tersentuh kenangan”
“Cuma itu?” saya yakin masih ada alasan lain yang masih disimpannya, enggan diceritakan.
“ada beberapa lagi, suatu hari kau akan mengerti sendiri”
***
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!