Ada satu malam dimana mata sulit terpejam, jantung berdegup kencang dan kaki ingin berlari memutar waktu yang mustahil bisa terulang. Malam saat rindu datang, menghajar, menikam kepala dengan kenangan. Dan ajaib, kau temukan kepingan-kepingan ingatan bertaburan, beterbangan di setiap sudut matamu memandang dan tetap terlihat meski kau coba menutup mata untuk menghindar.
Lalu kau terpaksa menyerah, sebab kepingan kenangan terlihat amat menggoda untuk kau genggam, kau menangkapnya dan mencoba menyusun ulang setiap waktu yang pernah kau lewatkan; kesedihan jadi kegembiraan, kegembiraan menjadi semakin menyenangkan hingga membuat matamu bergerimis dan hatimu hujan. Kau menyusunnya, mengenangnya dengan penuh perasaan meski dulu kau berjanji untuk ingin sekali melupakan.
Maka saat malam seperti itu datang, aku lebih memilih diam dengan secangkir kopi dan memutar lagu cinta yang pernah kita nyanyikan berulang-ulang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H