Mohon tunggu...
Chandra Kurniawan
Chandra Kurniawan Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Semai kebaikan, panen kesuksesan

Selanjutnya

Tutup

Money

Apakah Share Swap Mitratel-TBIG Menguntungkan Bagi Telkom?

24 Juni 2015   16:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:04 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membaca berita di CNN kemarin tentang rencana share swap (tukar guling) saham PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), anak perusahaan PT Telkom dengan PT Tower Bersama Infrastructure (TBIG), saya jadi ingin membahas mengenai, ada kah keuntungan yang akan didapat TLKM dalam transaksi ini? Apakah tidak ada kebijakan lain yang lebih strategis sebagai penambahan modal untuk biaya operasional bagi TLKM?

Seperti diketahui, TLKM berencana akan melakukan share swap dari anak usahanya, Mitratel dengan TBIG. Rencana ini langsung disambut baik oleh berbagai pengamat telekomunikasi. Ketua Umum Masyarakat Telematika (Mastel), Kristiono menilai, rencana tukar guling saham ini jelas sangat menguntungkan bagi TLKM, karena dinilai akan meningkatkan efisiensi baik dari segi infrastruktur maupun modal. TLKM dan TBIG akan bersinergi sebagai perusahaan yang bergerak di industri Telekomunikasi. TLKM sebagai operator telekomunikasi, dan TBIG sebagai penyedia/pengelola menara Telekomunikasi.

Head of Research MNC Securities Edwin Sebayang juga meyakini, rencana ini merupakan bentuk langkah strategis dari Direksi Telkom yang melihat bahwa, tower sharing atau penggunaan tower bersama akan sangat prospektif ke depannya.

Selain itu, berdasarkan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), aksi korporasi share swap antara Mitratel dengan TBIG ini dinyatakan telah sesuai dengan tahapan proses dan ketentuan serta peraturan yang berlaku. BPK tidak menemukan adanya kerugian dan pelanggaran ketentuan dalam transaksi tersebut.

Untuk itu, mari kita lihat manfaat apa saja yang akan didapat TLKM dalam upaya share swap ini:

1. Pembiayaan infrastruktur lebih efisien
Sekedar catatan, bisnis operator menara merupakan bisnis yang padat modal. Untuk membangun 1 menara saja dibutuhkan dana US$100.000, itu pun diluar pemeliharaannya. Padahal dalam bisnis ini, menambah menara adalah kunci pertumbuhan bisnis. Dengan transaksi ini, TLKM akan diuntungkan dari efisiensi modal yang kuat di infrastruktur menara.

2. Meringankan belanja modal & biaya operasional TLKM
Kita tahu, persaingan bisnis dalam industri telekomunikasi ke depannya akan semakin ketat. Kita bisa melihat bagaimana operator telekomunikasi lainnya juga melakukan divestasi terhadap menara-menaranya. Dengan pelepasan ini, TLKM bisa lebih fokus terhadap pengembangan di jasa operator telekomunikasi karena didukung oleh penguatan dari sisi permodalan.

3. Apakah transaksi ini akan menghilangkan posisi strategis TLKM sebagai operator terbesar?
TIDAK. Kebijakan pemerintah mengenai (tower sharing) pemakaian bersama menara, membuat kepemilikan sendiri operator telekomunikasi atas menara tidak lagi menguntungkan. Dengan bergabung bersama TBIG, menara Mitratel dapat dioptimalkan. Hal ini akan memberi nilai tambah bagi bisnis TLKM, dengan ketersediaan infrastruktur menara yang mumpuni sebagai penunjang perkembangan bisnisnya.

4. Dalam industri telko, menara memiliki fungsi strategis
Dalam skema transaksi ini, TLKM melakukan swap menara dengan saham. Transakai ini akan membuat TLKM tetap memiliki posisi untuk menjaga kelancaran dan kepentingan bisnisnya. TLKM akan menjadi mayoritas di perusahaan operator menara terbesar dan dapat tunai (cash).

Mengapa tidak dengan IPO?

Seperti yang sempat saya singgung di awal tadi, mungkin ada cara lain untuk menambah penguatan modal TLKM, yakni dengan melakukan IPO. Akan tetapi, dengan kondisi saat ini, jika Mitratel IPO dengan menggunakan tahun buku 2014, maka akan sulit untuk melepas (IPO) Mitratel pada harga valuasi yang lebih tinggi dari TLKM. Valuasi Mitratel pasti akan lebih rendah dari valuasi TLKM. Karena jika dilepas pada harga valuasi yang lebih tinggi dari TLKM, maka pasar akan lebih memilih TLKM.

Upaya efisiensi infrastruktur semacam ini ternyata sudah diterapkan di negara-negara maju seperti Amerika Serikat. Selain akan lebih efisien, operator telekomunikasi juga akan lebih fokus pada pengembangan value core bisnisnya, yang dalam hal ini adalah TLKM.

(Sumber)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun