Puan perihal tulisanmu yang jelita...
aku ingin sekali percaya, namun raguku masih kelimpungan...
Bukan kepadamu.. Tetapi kepada diriku sendiri..
Masih banyak yang perlu dibenahi disini (hati)..
Jika hanya jika engkau bersedia.. Mari kita tumbuh bersama..
Tanpa harus bertaruh lagi, tanpa harus berupaya, tanpa harus meyakinkan..
Kita rancang atap-atap yang kokoh..
Aku tahu sayang yang aku punya lebih besar dari kepalan tangan malaikat..
Sehingga jika ia jatuh pada tangan kecil manusia licik ..
Aku juga akan ikut luruh dalam ombak yang ganas..
Tetapi  ku perhatikan suaramu.. Jujur sekali, seperti kilauan berlian putih berawan..