Nama Likupang benar-benar terasa asing di telinga saya ketika mendengarnya. Apa itu Likupang? Apakah nama tempat? Makanan? Atau apa? Benar-benar tidak terpikirkan. Baru kemudian ketika mencoba mengetikkannya di tab pencarian, saya sadar ternyata ada surga di Ujung Sulawesi sana yang masih belum banyak orang ketahui.
Rasa penasaran membawa saya mengulik artikel lebih banyak mengenai Likupang. Siapa sangka ternyata Likupang adalah salah satu tempat wisata yang termasuk ke dalam 5 Destinasi Super Prioritas (DSP) dari program ‘10 Bali Baru’ yang dicanangkan pemerintah. Kemenparekraf sepertinya sedang giat-giatnya menyiapkan destinasi wisata baru di Indonesia untuk menarik lebih banyak wisatawan dan memulihkan perekonomian paska pandemi. Pengembangan infrastruktur kian digenjot agar DSP Likupang siap menjadi destinasi wisata yang bertaraf internasional. Mulai dari kemudahan akses jalan, pengadaan air bersih, kelayakan listrik, ketersediaan internet, serta peningkatan fungsi Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado.
Sebagai Destinasi Super Prioritas, Likupang sendiri berjarak sekitar 48 km dari Kota Manado tepatnya berada di Kabupaten Minahasa Utara, North Sulawesi. Dari sekian banyak potensi yang dimiliki DSP Likupang, ada 4 jenis kegiatan wisata yang menarik perhatian saya, antara lain:
- Marine tourism (wisata bahari)
Dengan garis pantai yang membentang luas tentu saja wisata bahari adalah jenis wisata utama di Likupang yang paling sering ditonjolkan. Pesona pantai Paal yang berpasir putih dengan air warna hijau tosca cerah tak bisa dihindari. Apalagi keindahan alam bawah laut di spot diving di Pulau Lihaga pun juga sangat sayang jika dilewatkan.
- Sport tourism (wisata olahraga)
Kemenparekraf Sandiaga Uno sudah membuktikan sendiri dengan melakukan olahraga aquathlon (renang dan lari) pada Maret 2021 lalu di Likupang. Jadi sangat memungkinkan ke depannya untuk melaksanakan gelaran olahraga level dunia seperti marathon atau triathlon di sana. Coba bayangkan, pasti akan sangat mengesankan berolahraga dengan latar Bukit dan Pantai Pulisan yang memesona.
- Ecotourism
Ecotourism merupakan jenis wisata berwawasan lingkungan yang mengedepankan aktivitas melihat, menyaksikan, mempelajari flora-fauna serta keunikan sosial-budaya etnis setempat. Wisatawan juga akan diajak untuk ikut membina kelestarian lingkungan dengan melibatkan penduduk lokal. Jenis wisata ini dapat dilakukan jika wisatawan berkunjung ke hutan mangrove di Desa Wisata Bahoi atau ke cagar alam Tangkoko-Batuangus Dua Saudara yang jaraknya tak jauh dari Pantai Pulisan.
- Culinary tourism (wisata kuliner)
Sudah jauh-jauh ke Likupang tentu saja harus mencicipi makanan khasnya. Sebut saja bubur tinutuan, cakalang fufu, milu siram, pisang goroho dan sambal roa. Seru juga menyaksikan pemandangan sore di pantai sambil menikmati cemilan semacam panada atau lalampa dan diiringi suara deburan ombak. Aah membayangkannya saja, saya menelan ludah.