Mohon tunggu...
Chandradewana Boer
Chandradewana Boer Mohon Tunggu... Dosen - dosen

pecinta alam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sejarah Konservasi Alam/Hutan

4 April 2024   07:45 Diperbarui: 4 April 2024   07:59 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony


Konservasi adalah satu gerakan Masyarakat utk menjaga semua apa yg kita punya (keep what we have), baik itu sumber daya alam ataupun sumber daya hutan atau  flora dan fauna scr  umum.

Konservasi berarti juga  pemeliharaan agar tetap utuh dan tumbuh.  Tujuannyapun sangat mulia, yaitu utk kesejahteraan manusia dan mencegah kerusakan lingkungan.  Ternyata kerusakan alam sejalan dgn tumbuhnya gerakan konservasi itu sendiri, yaitu sejak dimulainya revolusi Budaya (manusia msh nomaden) , revolusi pertanian (mulai bercocok tanam dgn menetap) dan revolusi Industri dimana mulai muncul bahan2 kimia dan teknologi, sehingga sumber daya alam semakin langka dan rentan, banyak jenis yg punah atau menjadi kritis.  Revolusi industri ditandai dgn munculnya Chin saw sejenis gergaji  mesin utk menebang kayu. Di era ini juga terjadi pemanasan global yg menjadikan air laut naik/es di kutub mencair.

Seyogyanya konservasi itu berasal dr timur (India dan banyak negara di Asia spt Indonesia), dikarenakan raja2 dulu dan banyak kerajaan di nusantara telah terbiasa melestatikan hutan dan alam utk kepentingan berburu dan memancing bagi para putra mahkota raja, tapi sekarang kita mempelajari konservasi dr barat. Dan pemahaman konservasi yg dulu itu begitu horor, kini telah berubah dan lebih menyenangkan karena masuk unsur pengelolaan atau pemanfaatan.  Kita mengenal istilah National Park atau Taman Nasional, zona inti yg sering kali berupa Cagar alam (nature reserves) ataupun suaka margasatwa (wildlife sanctuary) dan sebagainya

Masyarakat dunia sempat terbagi menjadi kelompok yg optimis  yg menyukai teknologi dan yakin bhw teknologi akan dapat mengatasi kelangkaan sda, sedangkan kelompok yg pesimis disebut sbg konservatif yg tdk percaya bhw teknologi  akan dapat mengatasi kelangkaan sda atau kelompok yg khawatir hutan akan rusak/hilang.  Padahal mrk yg optimis bilang kalau kayu habis, ganti aja dgn baja ringan atau kayu buatan.  Kelompok pesimis berkilah kalau Orangutan punah apakah akan kalian ganti dengan orangutan buatan, atau gimana?  boneka Orangutan donk

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun