Mohon tunggu...
Chandradewana Boer
Chandradewana Boer Mohon Tunggu... Dosen - dosen

pecinta alam

Selanjutnya

Tutup

Politik

Membungkam Orang

10 Februari 2024   19:52 Diperbarui: 10 Februari 2024   19:58 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik


Membungkam orang lain adalah pekerjaan menghentikan orang lain untuk bicara apa saja.  Anda bayangkan orang yg tadinya tdk pernah bicara (jarang bicara) dan dikenal sebagai pendiam, lalu tiba2 bicara dgn lantang bak seorang pahlawan tentang satu kebenaran yg dicari orang sejak lama.  Pembungkaman suara spt itu hanya dilakukan sbg upaya menakuti belaka.  Sayangnya dunia terlanjur menuju baik dgn banyaknya orang baik dibanding orang jahat didalamnya. Jahat dan baik adalah pasangan yg saling menggantikan. Orang yg dasarnya baik, walaupun sekarang jahat, tp hatinya mengandung setitik kebaikan yg akan membawanya kembali menjadi baik. Bukankah di era mulkan jabariyan ini banyak orang paginya beriman dan malamnya kehilangan imannya atau sebaliknya.  InsyaAllah, mengingat banyaknya orang muslim di negara ini, maka orang baik yg tdnya diam akan sdh mulai bicara dan berbuat serta bertindak.
Dan orang jahat umumnya mmg tdk punya malu, sedangkan orang baik umumnya pemalu, ragu2 dan cenderung penakut. Jd kalau mrk sudah mau bicara apa saja, itu sudah bagus utk ukuran orang Indonesia yg percaya bhw diam itu adalah emas. Bisa dibayangkan proses kimia yg terjadi pada tubuh mereka, tentu sangatlah kompleks dan sulit utk diterjemahkan.  Kalaulah respons yg diperoleh adalah upaya pembungkaman, maka semua sangat tergantung kpd siapa mereka.  Mereka adalah orang2 yg berpendidikan yg telah banyak memakan asam garam dunia, mungkin ada yg langsung padam, tp tentu ada pula yg justru makin terbakar dan berteriak MERDEKA. Lebih ngeri lg yg siap siaga utk mengorbankan apa saja utk bicara kebenaran dan itu bertambah banyak, menggunung dan siap menelan kebathilan.  Api dalam sekam kata orang akan berubah menjadi kebakaran besar yg akan meluluh lantakan semua kebobrokan dan kejahilan.  Tapi politik mmg spt permainan bola krn seperti bersiasat pro rakyat padahal pro oligarki dan semua keturunannya. Wallahu alam bisawab

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun