Mohon tunggu...
Chandradewana Boer
Chandradewana Boer Mohon Tunggu... Dosen - dosen

pecinta alam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menjaga, Melestarikan, dan Memanfaatkan Hutan Tropis Dataran Rendah

9 Januari 2024   14:45 Diperbarui: 9 Januari 2024   15:02 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Menjaga hutan tropis dr kemungkinan kebakaran hutan besar seperti 1982/83 adalah sangat berarti, karena sekali terbakar pada waktu itu 3,5 juta ha hutan tropis dataran rendah habis/hilang begitu saja. Api adalah perusak hutan nomor satu, karena dia dpt menghabiskan hutan yg luas dlm waktu singkat.  Disebutkan juga sbg perusak nomor satu setelah hama dan penyakit, tapi itu di hutan tanaman seperti Pinus atau hutan Jati di Jawa.  Hutan alam tropis sebelumnya tdk pernah terbakar dlm skala yg luas, baru pd tahun 82/83 itu tercatat bhw hutan alam di Kalimantan dpt terbakar habis sbg akibat musim kering yg diperkeras oleh El Nino yg berdampak hampir 10 bulan tdk ada hujan sama sekali di Kalimantan timur. Para pakar mengatakan bhw pohon2 itu sudah mati duluan kekurangan air, krn persediaan air tanahpun sdh habis dgn tdk adanya hujan. Kelembaban udara di dalam hutan yg biasanya 95-99 turun drastis, sehingga hutan2 itu mencapai titik bakarnya, sangat mudah menyala.
Setelah tahun itu kebakaran hutan alam tropis berulang dan menjadi biasa/lumrah terjadi, khususnya bila musim kemarau tiba. Sampai akhirnya permasalahan asap dari kebakaran hutan mengintai bumi dgn pemanasan global.  Jadi ingat bagaimana ide utk membuat cerobong asap pabrik yg tinggi utk mengalihkan persoalan hujan asam yg terjadi krn pencemaran ditempat itu ketempat yg lain. Kondisi atmosfir yg relatif msh stabil pd waktu itu, menjadikan asap kebakaran hutan tdk menyebar begitu jauh. Namun setelah itu kebakaran terjadi dan terjadi lagi sehingga api/pembakaran yg tdk sempurna terjadi di tambah juga dgn terbakarnya hutan gambut di kalteng dan Riau yg nyata memproduksi asap dan karena kondisi atmosfir tdk lg stabil asap pembakaran itu didistribusikan ke seluruh negara.  Negara terdekat yg terkena dampak adalah Singapur, Malaysia dan Brunei Darussalam.
Kalau hutan terbakar dan asap menjadi penyebab munculnya efek rumah kaca atau suhu yg memanas scr global, makan hutan akan habis dan tdk dilestarikan dan tdk dimanfaatkan serta  manusia akan kehilangan aset biodiversity yg sangat besar dlm kepentingan keberlangsungan hidup manusia dalam bidang kesehatan dan pertahanan.  Daripada hanya berjualan karbon dgn walaupun nilainya cukup besar secara finansial, dinamika memiliki hutan tropis dgn menjaga dan memanfaatkannya adalah jauh lebih cerdas dan lebih mandiri.  Karbon adalah salah satu alasan yg tdk masuk akal dlm pelestarian hutan, krn sebelum itupun hutan sdh ditebang dgn perencanaan yg matang, namun ternyata kita tdk sabar menunggunya tumbuh sampai daur tebangnya kembali berputar spt orang berladang berpindah selama ini. Menjual karbon hutan spt menjual tanah hutan, menjual kedaulatan bangsa terhadap hutan yg berpotensi utk dikembangkan scr ekonomi dan ekologi bersama sama.  Kesempatan utk belajar dan lulus sbg pelajar yg baik bisa jd hilang begitu saja. Dan yg paling menakutkan adalah kita menjadi orang yg dikuasai dengan tujuan kebaikkan, padahal penguasaan diri sendiri utk kebaikan adalah yg terbaik utk mencapai kebaikan tersebut.  Benarkah?  pernahkah kita bertanya darimana uang yang dipakai untuk membeli atau membayar kredit karbon tersebut?
Banyak hal yg berpengaruh terhadap penaikkan/penurunan suhu permukaan bumi dan sebagian besar adalah di luar kendali manusia utk mencegahnya. Bumi dan seluruh isinya bergerak menuju satu titik kepunahan, bahkan kepunahan yg pertama (Dinosaurus) manusia belum lagi muncul di bumi. Kedua, tiga, empat dan lima sudah pula terjadi dan kepunahan massal yg keenam dikhawatirkan sbg kepunahan massal yg terakhir, yaitu  kepunahan total/kehidupan, melalui perang Dunia ke tiga yg melibatkan senjata nuklir

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun