Mohon tunggu...
Chandradewana Boer
Chandradewana Boer Mohon Tunggu... Dosen - dosen

pecinta alam

Selanjutnya

Tutup

Nature

Perubahan Iklim dan Perang Israel-Palestine

20 Desember 2023   15:17 Diperbarui: 20 Desember 2023   15:32 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul di atas dapat ditambahi dengan perang Rusia ukraina, tapi lebih dari itu bahwa perubahan iklim yang kita khawatirkan memang akan lebih mengkahawatirkan lagi.  Bagaimana tidak karena udara di atas palestina dan Israel selalu dipenuhi dengan tembakan demi tembakan rudal sementara asap yang membumbung keangkasa memaksa CO2 menjadi bertambah dan mengakibatkan pemanasan global yang semakin meraja lela.

Antisipasi perubahan iklim mengajari kita untuk melakukan rendah emisi karbon dibanyak tempat, terutama di daerah tropis.  Mereka mengajari kita untuk tidak merusak hutan tropis dengan menebangi dan membakarnya, karena pertahanan dunia banyak tersisa pada garis lintang khatulistiwa yang melalui kota Pontianak pada 22 setengah derajat Lintang Utara dan Selatan.  Bagian bumi yang menghadap ke selatan akan mendapatkan panas matahari lebih terlambat daripada yang menghadap utara pada sore harinya.  Itu sebabnya daerah timur telah lebih dahulu gelap daripada daerah baratnya.  Hal ini berlangsung secara kontinyu dan   bersifat ajeg dalam pelaksanaannya, lalu darimana pemanasan global itu mengancam?  Matahari yang beredar  melalui lintasan timur dan barat akan terasa lebih panas untuk daerah bumi sebelah utara pada pagi hari dan sebaliknya bagaian bumi selatan pada sore harinya.  Pokoknya lamanya pemanasan yang mereka terima adalah kurang lebih sama (12 jam).  Pengaruh kutub utara dan selatan menjadikan banyaknya daerah dengan 4 musim dan memasuki tropis udara dingin tertinggal di puncak2 gunung dan pegunungan tinggi bahkan dengan eksisnya salju abadi.  Pemanasan bumi oleh matahari direspon oleh permukaan bumi yang beragam dan tidak rata, itulah yang kita sebut dengan emisi yang biasa  kita kenal.  Permukaan bumi dengan tutupan hutan tropis akan menghasilkan emisi yang rendah dibanding bumi yang tidak bervegetasi ataupun yang dipenuhi oleh lautan, namun demikian bahwa lautan banyak ditutupi oleh plankton yang tumbuhan sehingga emisinya bisa jadi lebih baik daripada daerah berhutan itu sendiri.  Perlu diketahui bahwa daerah persawahan dan juga hutan rawa mengirimkan emisi methana yang lebih berbahaya ke atmofir bumi dibandingkan CO2.  Gas-gas rumah kaca tidak hanya didominasi oleh CO2 tetapi juga gas methan, hidrokarbon dan juga freon.  Pembakaran bahan bakar fosil sebenarnya jauh lebih merusak dibanding dengan CO2 dari kebakaran hutan.  CO2 yang dihasilkan dari proses respirasi tumbuhan ataupun hewan sebenarnya dihabiskan atau memang diperuntukan untuk vegetasi itu sendiri, begitu juga di lautan tropis.  Tertidur semalam di dalam hutan yang masih alami akan sangat terasa nyenyak dan terbangun dengan segar dipagi hari dengan O2 yang bersih dan segar.  CO2 dari kebakaran hutan ataupun dari perlakuan manusia biasanya sangat kotor dan dipenuhi oleh partikel-partikel yang akan masuk kedalam tenggorokan manusia dan hewan serta mengakibatkan Infeksi saluran penafasan atas.  So bertambah panas suhu udara sebagai akibat efek rumah kaca yang terbentuk atau lamanya obyek terpanasi, maka kutub utaralah yang paling akan bermasalah, sehingga es mencair dan akan menaikan permukaan laut.  Ini mungkin menjawab mengapa negara-negara yang dengan kutub bersedia membayar pajak karbon atau mau jadi pembeli karbon seperti yang diskenariokan sekarang ini. 

Kebakaran hutan meghilangkan hutan sebagai penutup tanah adalah lebih berisiko daripada dampak CO2 dengan pemanasan globalnya.  Pernahkah dihitung berapa lama pohon tersebut akan dapat menghasilkan biomass yang begitu besar sampai sebelumnya terbakar dan merubah semuanya menjadi CO2.  Begitu juga akibat dari peperangan yang menghancurkan semua yang ada di atas bumi baik di Gaza ataupun Tel Aviv, boleh dihitung besar atau banyaknya kerugian daripada dampak asap yang muncul memenuhi udara disekitarnya dan mengglobal kemana-mana, apalagi dengan menggunakan fosfor putih untuk membuat ledakan?  kira-kira siapa yang terkena dampak?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun