Mohon tunggu...
Chandradewana Boer
Chandradewana Boer Mohon Tunggu... Dosen - dosen

pecinta alam

Selanjutnya

Tutup

Nature

Kualitas Sarang dan Populasi Orangutan di Alam Liar

13 Desember 2023   09:36 Diperbarui: 13 Desember 2023   09:49 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mencari sarang yg benar2 baru adlh sangat sulit, sama spt halnya menduga keberadaan OU dr sarang lama sangat meragukan. Sehingga diperlukan pengetahuan berapa jarak mim/maks antara sarang baru dr individu OU yg sama.  Penelitian  mengikuti OU sangat diperlukan utk mendapatkan informasi ttg sarang kedua, ketiga dan seterusnya.

Selain itu teknik pengambilan contoh akan sangat membantu utk menentukan kepadatan populasi OU. Krn pd masa paceklik sebaran ficus sbg makanan alternatif menyebar scr acak.  Pembuatan sarang diasumsikan berbanding lurus dgn ketersediaan buah. Spt deret kali pd pertumbuhan bakteri, ternyata dialam pertumbuhan bakteri ditekan oleh enviromental constrain.  Dan krn OU memiliki homerange yg luas, mk tempat bersarang/tidur mrk buat setiap hari (paling tdk setelah menemukan makanan terakhir pd hari itu) .  Pada musim paceklik mrk berjalan cukup jauh utk mencari pakan, sedangkan pd saat musim buah mrk tetap membuat sarang dekat2 pohon buah tersebut. Sehingga alasan membuat sarang setiap hari krn kebutuhan dan kelebihan enerji dapat diterima akal. Jd pd musim buah jumlah sarang  baru yg berdekatan adalah lebih banyak drpd pada musim paceklik (hipotesis yg hrs dibuktikan) dan itu mestinya berasal dr individu OU (dna research) yg sama.  Sebaliknya bila tdk musim buah dan tdk ditemukan sarang dgn jarak berdekatan (hipotesis yg hrs dibuktikan dan juga tdk diketahui dr individu OU yg sama (dna research) mgkn bisa menjawab tentang perlunya menggunakan sarang yg relatif baru utk menduga populasi Orangutan di alam liar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun