Tim yang akan bermain di final piala dunia 2010 nanti akan menggunakan bola khusus keluaran Adidas yang diberi nama Jo'bulani. Bola ini diklaim lebih kuat dan stabil dibandingkan dengan Jabulani, bola yang sekarang dimainkan. Jo'bulani mengambil nama Johannesburg, tempat final nanti diadakan. Berwarna emas yang merupakan ciri khas Afrika. Tampaknya adidas mengikuti tradisi seperti final piala dunia 2006 yang mempertemukan Perancis dan Italia di Berlin, dimana saat itu bola yang digunakan bernama Teamgeist Berlin. Bola yang digunakan saat ini, Jabulani, banyak menuai kritikan dari para pemain. Blunder kiper Inggris Robert Green diyakini merupakan efek dari perputaran Jabulani yang tidak dapat diprediksi. Anak emas Lionel Messi sendiripun merasakan akibat dari Jabulani ini, sehingga belum berhasil mencetak gol. Malah, kemenangan besar 4-0 Jerman atas Australia disebut sebut juga karena efek Jabulani. Liga Jerman sejak enam bulan lalu telah resmi menggunakan bola Jabulani ini. Sehingga pemainnya telah mengenal lebih dekat pada sang bola. Teknologi pembuatan bola telah semakin maju. Bahkan, kalau melihat prosesnya maka sungguh sangat berkualitas. Material utama yang digunakan adalah Ethylene Vinyl Acetate (EVA) dan Thermoplastic PolyUrethanes (TPU), yang terkenal sangat kuat. Pada kedua sisinya dilengkapi dengan aero grooves. Lapisan luar juga dilengkapi 3D tripod panel dan 3D triangle panel. Diklaim bola ini merupakan bola paling bulat yang pernah dibuat di dunia. Dengan teknologi Grip and Groove, maka bola ini akan memiliki laju yang stabil dan grip yang lebih baik. Semoga final nanti semakin asyik seiring bola yang semakin canggih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H