Mohon tunggu...
Inovasi

Pengaruh Line Today sebagai Bentuk Jurnalisme "Online" terhadap Minat Baca Masyarakat Indonesia

18 Juli 2018   22:18 Diperbarui: 19 Juli 2018   13:51 1775
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seiring perkembangan zaman yang sangat pesat, kehidupan manusia yang bermula dari kesederhanaan kini menjadi kehidupan yang bisa dikategorikan sangat modern. Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) akan membuat segala sesuatu dapat diselesaikan dengan cara-cara yang praktis. Selain itu, kita bisa mendapatkan banyak informasi darimana saja, kapan saja, dan dimana saja karena adanya kemajuan teknologi tersebut. 

Ini tentunya akan membuat dunia informasi seakan tidak bisa terlepas dari namanya teknologi, dilihat dari tingkat kecepatan akses informasi pada kehidupan sehari-hari dan kebutuhan informasi masyarakat yang sangat meningkat. 

Hal ini disebut sebagai perkembangan teknologi komunikasi. Ketika masyarakat khususnya  tidak mengetahui informasi, mereka cenderung akan lebih tertutup dan tidak akan mengetahui kejadian apa saja yang terjadi diluar sana.

Awalnya, teknologi diciptakan untuk mempermudah setiap kegiatan manusia. Kini teknologi telah berkembang pesat dan semakin canggih sehingga terjadi penambahan fungsi teknologi yang semakin memanjakan kehidupan manusia seperti halnya teknologi komunikasi. 

Selain itu, perkembangan pesat beberapa teknologi komunikasi lainnya seperti terciptanya yang dinamakan "internet" berhasil memengaruhi para remaja khususnya mahasiswa. 

Internet sendiri memiliki arti sebagai teknologi masa kini yang mempunyai peran sangat penting di era globalisasi. Internet juga dianggap sebagai perpustakaan dunia yang bisa diakses sesuai kebutuhan yang kita perlukan. Internet mempunyai jaringan data yang mendunia, seseorang bisa mengakses dengan bebas didalam internet sesuai kehendaknya. 

Namun, internet juga menawarkan berbagai situs dan aplikasi yang menyediakan berbagai hal seperti jejaring sosial yang sangat populer di kalangan mahasiswa. Jejaring sosial ini akan memudahkan para manusia untuk berkomunikasi dengan orang lain tanpa batas ruang dan waktu.

Membahas tentang jejaring sosial, tentunya mahasiswa zaman kini tidak asing lagi dengan namanya LINE. LINE merupakan sebuah media komunikasi berbentuk aplikasi gratis yang memungkinkan kita untuk mengirim pesan teks, pesan suara, panggilan suara, mengirimkan gambar, video, dan lain-lain jika kita terhubung di Internet. Salah satu fitur didalam aplikasi LINE yaitu LINE Today. LINE Today ini menampilkan berita atau informasi yang viral atau sedang hangat dibicarakan di internet. 

Informasi yang ditampilkan bukan berasal dari LINE tapi berasal dari situs berita di Indonesia yang mereka saring dan dikumpulkan di fitur LINE Today. Fitur ini bisa kita lihat di bagian paling atas halaman beranda. Indikator dari LINE Today yaitu hiburan (entertainment), berita, dan iklan.  

Tidak dipungkiri fitur ini sangat bermanfaat bagi para penggunanya. Kita tidak perlu membuka situs berita lagi untuk mencari berita yang sedang populer diperbincangkan, LINE mempermudahnya dengan menampilkan informasi tersebut di fitur LINEToday, namun jurnalisme online seperti LINE Today ini menawarkan berbagai variasi hiburan hingga tak terbatas, dari yang legal sampai yang ilegal. 

Tidak menutup kemungkinan LINE Today juga memiliki unsur-unsur kontroversi seperti menjadi provokator isu, alat politik dan adu domba, dan menampilkan informasi yang tidak patut dibaca oleh anak dibawah umur.

Jurnalistik online adalah bentuk jurnalis yang terdapat pada media online seperti website, blog, forum, sosial media atau media-media online lainnya. Sama seperti Jurnalistik konvensional, jurnalistik online juga harus menaati kode etik wartawan, dan melakukan tugas-tugas jurnalis pada umumnya. Bedanya hanya pada media yang digunakan untuk menyajikan berita. Jurnalistik online merupakan jurnalis generasi ketiga. 

Jurnalistik online sering disebut juga sebagai Jurnalis Internet (Internet Journalism), Jurnalis Website (Web Journalism), Jurnalis Digital (Digital Journalism), Jurnalis Siber (Cyber Journalism), atau juga Jurnalis Judul (Heading Journalism). Jurnalistik generasi pertama adalah jurnalistik cetak, yang menyajikan berita melalui media cetak seperti surat kabar atau majalah. 

Jurnalisme generasi kedua adalah jurnalisti elektronik, yang menyajikan berita dalam media elektronik seperti radio atau televisi. Prinsip dasar jurnalistik online menurut Paul Bradshaw yaitu harus adanya Brevety (ringkas), Adaptabillity (mampu beradaptasi), Scannabillity (dapat dipindai), Inreractivity (Interaktivitas), dan Community and Conversation (komunitas dan percakapan). Setiap jurnalis dewasa ini dituntut untuk bisa menjadi jurnalis online, karena hampir semua media cetak dan media elektronik kini telah memiliki versi media online agar bisa diakses oleh pembaca dari seluruh dunia.

Tentunya para pengonsumsi bacaan atau informasi didunia harus menumbuhkan minat baca terlebih dahulu sebelum mencapai tahap kepuasaan akan isi bacaan atau informasi tersebut. Minat baca merupakan kecenderungan jiwa yang mendorong seseorang berbuat sesuatu terhadap membaca. 

Orang yang mempunyai minat membaca yang kuat akan diwujudkannya dalam kesediaannya untuk mendapat bahan bacaan dan kemudian membacanya atas kesadarannya sendiri. 

Menumbuhkan minat baca seorang anak lebih baik dilakukan pada saat dini, yaitu pada saat anak baru belajar membaca permulaan, atau bahkan pada saat anak baru mengenal sesuatu. Kedudukan minat dalam membaca menduduki tingkat teratas, karena tanpa minat seseorang akan sukar melakukan kegiatan membaca. 

Faktor-faktor yang mempengaruhi minat baca menurut Lamb dan Arnold (Rahim, 2005) adalah faktor psikologis (mencakup kesehatan fisik, pertimbangan neurologis, dan jenis kelamin), faktor intelektual (kemampuan untuk memperoleh pengetahuan dan  pengetahuan yang telah diperoleh), faktor lingkungan (latar belakang pengalaman dan sosial ekonomi individu), dan faktor psikologis (motivasidan kematangan sosial, ekonomi, dan penyesuaian diri).

Kondisi minat baca bangsa Indonesia sendiri memiliki tingkat intensitas yang cukup memprihatinkan. Berdasarkan studi "Most Littered Nation In the World" yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca. Indonesia persis berada di bawah Thailand (59) dan di atas Bostwana (61). 

Padahal, dari segi penilaian infrastuktur untuk mendukung membaca peringkat Indonesia berada di atas negara-negara Eropa. Salah satu faktor penyebab kurangnya budaya membaca di Indonesia yaitu masih mendominasinya budaya bertutur, padahal yang kita tahu bahwa negara yang maju adalah negara yang memiliki hasrat dalam meningkatkan budaya minat baca.

Dengan adanya LINE Today ini diharapkan akan membantu masyarakat dalam meningkatkan intensitas minat baca di Indonesia khususnya bagi mahasiswa melihat dari kepraktisan dalam memaparkan informasi, walaupun didalamnya memiliki unsur-unsur kontroversi seperti menjadi provokator isu, alat politik dan adu domba, dan menampilkan informasi yang tidak patut dibaca oleh anak dibawah umur. 

Ini menjadi syarat penting agar para masyarakat khususnya remaja harus bisa menyaring segala informasi yang beredar dengan sebaik mungkin. Karena seperti yang kita lihat kebanyakan mahasiswa zaman sekarang lebih mengedepankan kepraktisan dan keefektivisan. Terkadang judul yang disajikan oleh LINE Today sudah dapat mengimplemetasikan isi dari berita itu sendiri, bisa sesuai dan bisa tidak.

DAFTAR PUSTAKA

Budi, Ester dkk. 2007. Pengantar Teknologi Informasi Internet, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta : CV ANDI OFFSET 

 http://komunikasi.uinsgd.ac.id

https://jurnal.kominfo.go.id/index.php/pekommas/article/view/1160301/131

(James C.Foust ,Online Journalism: Principle and Practices of News for The Web, paperback, 2004).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun