Nama : Chandra Rahayuning Tiyas, S.Pd
CGP Angkatan 7 Kab. Trenggalek
Â
AKSI NYATA MODUL 3.1 PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI-NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPINÂ
Â
"Mendiskusikan pengalaman dan refleksi  pada kegiatan Pi-5, Terkait dari hasil saya setelah mewawancari 2 Kepala Sekolah dari Sekolah saya sendiri SMKN 2 Trenggalek dan Sekolah lain dari SMAN 1 Tugu serta Pengalaman saya dalam menyelesaikan Dilema etika pada saat saya menjadi wali kelas, Yang memberikan pengalaman serta wawasan dalam bagaimana pengambilan keputusan dijalankan berdasarkan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan,3 prinsip pengambil keputusan dan 4 Paradigma Dilema Etika"
Saya tindak lanjuti pada dilink dibawah ini refleksi pi-5 :
Dan Aksi nyata yang telah saya lakukan disekolah modul 3.1 _Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai pemimpin:
Tujuan Pembelajaran Khusus :Â
CGP dapat mempraktikkan proses pengambilan keputusan, paradigma, prinsip, dan pengujian keputusan di sekolah CGP.
Latar Belakang :
Dalam menjalankan perannya, tentu seorang pemimpin di sekolah akan menghadapi berbagai situasi dimana ia harus mengambil suatu keputusan dimana ada nilai-nilai kebajikan universal yang sama-sama benar, namun saling bertentangan. Situasi seperti ini disebut sebagai sebuah dilema etika. Disaat itu terjadi, keputusan mana yang akan diambil? Tentunya ini bukan keputusan yang mudah karena kita akan menyadari bahwa setiap pengambilan keputusan akan merefleksikan integritas sekolah tersebut, nilai-nilai apa yang dijunjung tinggi oleh sekolah tersebut, dan keputusan-keputusan yang diambil kelak akan menjadi rujukan atau teladan bagi seluruh warga sekolah dan lingkungan sekitarnya. Sebagai seorang pemimpin pembelajaran harus memahami bagaimana pengambilan keputusan yang tepat dengan berbegai pertimbangan yang tidak hanya dilihat dari satu aspek atau pihak saja. Akan tetapi yang pasti dan harus dilakukan oleh seorang guru, bahwa dalam setiap pengambilan keputusan harus berpihak pada murid. Yang tentu saja mempertimbangkan nilai-nilai universal yang berlaku dan berkembang di masyarakat.
Dimulai dengan mensosialisasikan agenda dan manfaat dari mengikuti kegiatan Pendidikan Guru Penggerak kepada rekan teman sejawat. Menjalin komunikasi dan berdiskusi dengan rekan sejawat, berbagi wawasan bagaimana memahami dilema etika dan bujukan moral, berbagi pengalaman dan membantu mencarikan solusi dari permasalahan dilema etika yang dihadapi rekan sejawat dengan mengaplikasikan 9 langkah pengambilan keputusan yang berpihak pada murid.
Dilema etika merupakan situasi yang terjadi ketika saya menjadi  wali kelas harus memilih antara dua pilihan di mana kedua pilihan secara moral benar tetapi bertentangan, sedangkan bujukan moral merupakan situasi yang terjadi ketika seseorang harus membuat keputusan antara benar atau salah. Ada 4 paradigma pengambilan keputusan yaitu :
Individu vs community
Keadilan (justice) vs rasa kasihan (honesty)
Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)
Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)
Disamping itu pada modul ini dikenalkan 3 prinsip pengambilan keputusan :
Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking),
Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking),
Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking).
Sebelum menentukan keputusan yang baik bagi sesama harus ditempuh 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan:
Ke-1 mengenali nilai-nilai yang bertentangan,
Ke-2 menentukan siapa yang terlibat dalam situasi tersebut,
Ke-3 mengumpulkan fakta yang relevan,
Ke-4 melakukan pengujian benar atau salah dengan uji legal, uji regulasi, uji intuisi, uji halaman depan koran dan uji panutan,
Ke-5 pengujian paradigma benar lawan benar,
Ke-6 melakukan prinsip pengambilan keputusan,
Ke-7 investigasi opsi trilemma,
Ke-8 membuat keputusan,
Ke-9 melihat kembali keputusan dan melakukan refleksi.
Tolak UkurÂ
Tolak ukur dari aksi nyata ini :
Adanya keputusan yang diambil secara bertanggung jawab terhadap dilemma etika yang harus diatasi sebagai seorang pemimpin pembelajaran moral serta harus mampu membedakan permasalahan tersebut dilemma etika ataukan bujukan moral, yang nantinya akan tercipta suatu pengambilan keputusan yang tepat serta bijaksana.
Yang dapat saya ambil pelajaran saat saya mewawancari Kepala Sekolah yaitu terjalinnya konsultasi, komunikasi dan kolaborasi yang baik dengan seluruh warga sekolah yang ada kaitannya dengan kasus/permasalahan tersebut serta dapat memberikan pelayanan secara optimal kepada murid.Sehingga bisa dikatakan sebagai ,pemimpin adalah pelayan masyarakat.
Dalam memaknai serta memahami modul 3.1 pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin akan menumbuhkan pembelajaran PSE yaitu Manajemen diri secara tidak langsung kita sebagai pemimpin pembelajaran / sebagai guru melaksanakan tugas serta tanggung jawabnnya sesuai dengan filosofi pemikiran Bapak Ki Hajar Dewantara bawasannya berpihak pada murid serta memberikan pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan ,kesadaran sosial yakni dapat membagi ilmu dan pengalaman yang dimilikinya kepada teman-teman sejawat, khususnya dalam satu sekolah.Ketrampilan berelasi ketika kitan bekerjasama/berkolaborasi untuk mencapai target/visi yang diharapkan.Pengambil keputusan yang bertanggung jawab saat memberikan keputusan dalam menangani study kasus sehingga hasil keputusan bisa diterima semua pihak.
Memahami makna dari Bapak Ki Hajar Dewantara yang isinnya lebih menuntun dan mendorong murid untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya
Linimasa Tindakan yang dilakukanÂ
Kolaborasi bersama Kepala Sekolah
Menggali Informasi serta berkolaborasi dengan rekan guru
Menggali informasi dan berkolaborasi bersama murid
Menggali informasi dan berkolaborasi dengan bagian tata usaha
Menerapkan coaching supervise akademik.
Membuat RTL (Renacana Tindak Lanjut ) dan Refleksi sehingga mampu menyelesaikan suatu permasalahan dan melaksanakan tindak lanjut yang berkelanjutan.
Dukungan Yang dibutuhkanÂ
Kepala Sekolah selaku penanggung jawab dalam pengambilan keputusan
Guru BK
Guru
Murid
Wali murid
Hasil Dari Aksi Nyata
Refleksi Model 4 F ( Peristiwa (Facts), Felling (Perasaa), Findding (Pembelajaran),Future (Penerapan)
Peristiwa (Facts)
Banyak peristiwa yang saya alami dalam modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis nilai -nilai kebajikan sebagai pemimpin,Banyak manfaat yang saya dapatkan dari hasil pengambilan keputusan saat mewawancari Kepala sekolah sehingga saya mampu dalam membedakan dilemma etika dan bujukan moral.
Saat saya menjadi wali kelas pada saat itu kebetulan masih kurikulum K13 saya menghadapi kasus terkait dari murid saya kelas XI Tata Boga B yang bernama Gigih Saputro,diwaktu kenaikan kelas tidak mendapatkan nilai PPKN .Merupakan nilai yang penting pada mata pelajaran Normatif,dikarenakan jarang mengikuti mata pelajaran dan tidak pernah mengerjakan tugas yang telah diberikan guru PPKN tersebut tersebut dikarenakan siswa dihari diwaktu maple PPKN tersebut dipanggil oleh hotel santika malang untuk bekerja, Terjadi suatu dilemma etika yang saya alami karena murid tersebut dimata pelajaran yang lain begitu antusias dan tidak hanya itu pada saat dimata pelajaran produktif murid tersebut sangat disiplin,rajin serta dibilang mumpuni daripada temannya yang lain pada kompetensi keahlian Tata Boga.
Felling (Perasaan)
Perasaan saya sangat bahagia/ senang bisa berlatih dan menerapkannya,Pengalaman berharga untuk menerapkan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan serta pengujian keputusan.
Findding (Pembelajaran)
Pembelajaran yang saya dapatkan dari modul 3.1 pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan disini saya mengenal perbedaan antara dilema etika dan bujukan moral. Dilema etika merupakan situasi yang terjadi ketika seseorang harus memilih antara dua pilihan di mana kedua pilihan secara moral benar tetapi bertentangan, sedangkan bujukan moral merupakan situasi yang terjadi ketika seseorang harus membuat keputusan antara benar atau salah. Keputusan yang baik semestinya menerapkan 4 paradigma, 3 prinsip dan sebelum menentukan keputusan harus ditempuh 9 langkah pengambilan serta pengujian keputusan.Alhamdulilah saya bisa mempraktikan langsung terhadap situasi study kasus yang saya alami disekolah sehingga bisa menggambil keputusan yang tepat
Future (Penerapan)
   Aksi nyata ini sangat penting sekali sebagai bekal dan melatih diri untuk pengambilan keputusan. Saya akan berbagi praktik baik pada komunitas praktisi saya, yaitu pada Kompetensi Keahlian Tata Boga terkait 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan serta pengujian keputusan.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H