Mohon tunggu...
Wawan Abi Chandra
Wawan Abi Chandra Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa Program Studi Televisi dan Film Universitas Jember

Mahasiswa Program Studi Televisi dan Film Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Potensi Ekonomi Kreatif pada Modernisasi Pameran Seni

14 September 2023   21:54 Diperbarui: 15 September 2023   00:14 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
concreteplayground.com

Padahal di luar negeri sana, Digital Art Exhibitions mulai banyak peminatnya. Pemanfaatan ekonomi kreatif dalam bidang seni ini bisa menjadi lahan efektif bagi pengkarya seni untuk memperluas jangkauannya untuk berkarya dan meningkatkan popularitasnya lebih efisien. Tak hanya pengkarya, penikmat seni tentunya akan terasa dipermudah untuk menikmati karya seni yang tidak melulu harus keluar rumah. 

Courtesy of Kaws, AllRightsReserved 
Courtesy of Kaws, AllRightsReserved 

Langsung saja ke contoh kasus, disini saya mengambil contoh ekonomi kreatif di bidang budaya, yaitu Art Exhibitions atau pameran seni. Pameran seni disini bukanlah pameran seni yang biasa, namun yang basisnya teknologi, modern, dan digital. 

Di sini saya akan mengambil contoh dari luar negeri, yaitu KAWS. Pameran seni KAWS adalah pameran seni yang menampilkan karya seni ciptaan pemuda bernama Brian Donnelly, yang lebih dikenal dengan nama seninya, KAWS. KAWS adalah seniman yang terkenal karena karyanya yang ikonik yang sering menggabungkan pop culture dengan elemen seni kontemporer.

KAWS sendiri sudah sangat mendunia, pasar dari karya KAWS ini sudah banyak peminatnya. Dirinya menggabungkan seni dengan teknologi seperti, museum digital, NFT, kolaborasi digital, dan juga Toko Online. 

Jadi, meskipun KAWS dikenal karena seni fisiknya yang inovatif, dia juga aktif memanfaatkan teknologi dalam bisnis seni dan kolaborasi dengan merek-merek terkenal. Ini mencerminkan bagaimana seniman modern menggabungkan aspek-aspek teknologi dan digital dalam pekerjaan mereka untuk mencapai audiens yang lebih luas dan beraneka ragam. Uniknya dari KAWS ini, dirinya menggabungkan seninya dengan sesuatu yang otentik. 

Misalkan saja saat KAWS mengunjungi indonesia, mereka meletakan balon raksasa di Candi Prambanan Yogyakarta. Bukan tanpa alasan mereka memilih tempat tersebut, KAWS sendiri sebelumya juga mengunjungi tempat tempat unik lainnya di seluruh dunia. 

Selain menjadi pameran seni, mereka juga memiliki agenda lain yaitu mempromosikan objek yang mereka jadikan tempat pameran tersebut. Contoh saja saat di prambanan, mereka juga mempromosikan prambanan di website KAWS dan juga di media sosial mereka. Karena KAWS merupakan salah satu icon art yang terkenal, media media luar negeri dan dalam negeri juga ikut memberitakan ini. Yang secara tidak langsung ikut mempromosikan prambanan. 

Di sisi lain penjualan produk mereka meningkat karena pasarnya menjadi lebih luas lagi, tetapi tetap memberikan dampak positif kepada tempat yang mereka kunjungi sebagai tempat melakukan pameran. Tidak dapat dipungkiri, ini merupakan ekonomi kreatif yang sangat besar potensinya.

Jika saya diberikan kebebasan berimajinasi, mungkin saya akan membuat Bisnis yang berkaitan dengan Art Exhibitions. Saya akan memilih berekonomi kreatif di bidang Seni yang digabungkan dengan teknologi sebagai medianya. 

Ide Ekonomi kreatif yang saya dapatkan yaitu membuat galeri seni virtual yang memungkinkan seniman untuk memamerkan karya-karya mereka secara online. Pengunjung dapat menggunakan teknologi yang interaktif seperti VR untuk memberikan pengalaman yang lebih realistis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun