Mohon tunggu...
KKN Desa Kampunganyar UM
KKN Desa Kampunganyar UM Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

KKN Pulang Kampung UM Desa Kampunganyar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Melestarikan Permainan Tradisional Sekaligus Senam Bersama Mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang Desa Kampunganyar

30 Juni 2021   06:15 Diperbarui: 24 Juli 2021   13:16 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seiring berkembangnya teknologi internet, permainan tradisional kini tergantikan oleh permainan berbasis online, disamping meningkatnya penggunaan ponsel dan internet dikalangan anak-anak. Fenomena tersebut berdampak pada keberadaan permainan tradisional yang semakin terlupakan. Mahasiswa KKN UM menyelenggarakan Lomba Permainan Tradisional sebagai upaya untuk mengenalkan kembali permainan tradisional kepada anak-anak. Hal ini dilakukan agar permainan tradisional dapat terus dilestarikan, mengingat permainan tradisional adalah bagian dari warisan Bangsa Indonesia.

Kegiatan dilaksanakan di sebagian ruas jalan Dusun Rejopuro, Kecamatan Glagah pada hari Sabtu, 26 Juni 2021. Kegiatan dihadiri oleh kurang lebih 35 anak Dusun Rejopuro. Terdapat tiga macam permainan tradisional yang dilombakan, yaitu Gobak Sodor, Balap Karung dan Balap Batok Kelapa. Kegiatan diawali dengan senam yang dipandu oleh Dita Novita dan Chandra Puspita dan diikuti langsung oleh mahasiswa KKN UM bersama peserta lomba. Pelaksanaan perlombaan tetap menerapkan secara ketat protokol kesehatan dengan penyediaan masker untuk peserta lomba dan panitia, fasilitas cuci tangan, menjaga jarak serta pemberian handsanitizer. Kegiatan lomba diakhiri dengan pengumuman pemenang lomba, pemberian hadiah sebagai bentuk apresiasi serta dokumentasi bersama peserta dan mahasiswa KKN UM.

Lomba permainan tradisional dimulai dari permainan Gobak Sodor. Permainan ini dimainkan secara tim oleh anak-anak Dusun Rejopuro. Terdapat delapan tim yang akan bertanding. Setiap tim terdiri dari empat anak dan setiap satu kali permainan dimainkan oleh dua tim dimana tim pertama sebagai penjaga dan tim kedua sebagai penyerang. Dalam permainan ini akan diambil satu tim sebagai pemenang. Permainan ini dilakukan dalam tiga babak yaitu babak penyisihan, babak semi final dan babak final.

Lomba permainan tradisional yang kedua yaitu balap karung. Balap karung dimainkan secara tim dimana setiap tim terdiri dari tiga anak. Permainan dilakukan secara estafet. Orang pertama dalam tim memulai balapan dari garis start yang kemudian akan bergantian dengan pemain kedua pada garis yang telah disiapkan. Selanjutnya karung akan berpindah pada orang ketiga yang telah menggunakan topi dengan jarum di ujungnya yang berguna untuk memecahkan balon di garis finish. Dalam permainan ini juga diambil satu tim sebagai pemenang.

Lomba permainan tradisional yang ketiga yaitu balap egrang batok kelapa. Permainan inijuga dimainan secara tim yang setiap timnya terdiri dari tiga anak. Permainan dilakukan hampir sama dengan balap karung yaitu estafet. Yang menjadi pembeda adalah pada jalur terakhir sebelum finish terdapat rintangan dimana pemain harus berjalan secara zigzag. Pada permainan ini juga diambil satu tim sebagai pemenang.

Pelaksanaan kegiatan ini juga sebagai bentuk kepedulian mahasiswa KKN UM terhadap kesehatan masyarakat dalam memperkuat imunitas selama masa pandemi covid-19. Diharapkan pula dengan adanya kegiatan ini semakin meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga budaya permainan tradisional yang semakin terlupakan akibat merebaknya penggunaan ponsel dan internet di kalangan anak-anak saat ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun