Mohon tunggu...
KKN Desa Kampunganyar UM
KKN Desa Kampunganyar UM Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

KKN Pulang Kampung UM Desa Kampunganyar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tim KKN UM Bimbingan Bapak Juharyanto Turut Memeriahkan Tradisi Ithuk-Ithukan Dusun Rejopuro

24 Juni 2021   12:43 Diperbarui: 24 Juni 2021   13:46 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tradisi Ithuk-Ithukan adalah salah satu tradisi yang masih dilestarikan oleh masyarakat Dusun Rejopuro. Tradisi Ithuk-Ithukan di sumber mata air Hajar sebagai salah satu bentuk folklor setengah lisan yang ada di Dusun Rejopuro, Desa Kampunganyar, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi. Tradisi ini memiliki makna sebagai bentuk rasa syukur masyarakat atas limpahan rezeki serta dijauhkan dari segala bahaya. Tradisi tersebut dilakukan oleh masyarakat Dusun Rejopuro setiap setahun sekali pada tanggal 12 Dzulqaidah. Tahun ini, tradisi Ithuk-Ithukan diadakan tepatnya pada hari Selasa, 22 Juni 2021.  

Bentuk dari Tradisi Ithuk-Ithukan ini akan dibahas menggunakan kajian folklor setengah lisan.  Konsep dari Tradisi Ithuk-Ithukan ini digambarkan dengan acara ruwatan yang berlokasi di sumber mata air Wisata Jopuro yang ada di Desa Kampunganyar. Fungsi dari Tradisi Ithuk-Ithukan sendiri adalah sebagai alat proyeksi. Tradisi Ithuk-Ithukan di sumber mata air Hajar ini mengalami perubahan. Perubahan tersebut terjadi dikarenakan hal yang bersifat dinamis dan mengikuti perkembangan zaman. Tradisi Ithuk-Ithukan diawali dengan haul pemakaman sebelum hari pelaksanaan. Pada hari berikutnya dilanjutkan dengan acara inti Tradisi Ithuk-Ithukan, kemudian acara "moco lontar" pada malam hari menjadi penutup Tradisi Ithuk-Ithukan.

Tradisi Ithuk-Ithukan diikuti oleh masyarakat Dusun Rejopuro serta juga dimeriahkan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Negeri Malang  bimbingan Bapak Dr. Juharyanto, M.M., M.Pd. dan Universitas PGRI Banyuwangi. Terkait diadakannya tradisi  dimasa pandemi, perangkat desa telah mempersiapkan dan melakukan pengawasan ketat terhadap protokol kesehatan dengan dibantu oleh instansi militer seperti LANAL dan Polisi Militer. Meskipun banyak pihak yang berpartisipasi dalam memeriahkan tradisi ini, mayarakat tetap patuh dalam menerapkan protokol kesehatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun