Mohon tunggu...
Chandha Desi
Chandha Desi Mohon Tunggu... Ilustrator - Paper&Pen

Are You Curious? chandhadesi@unida.gontor.ac.id

Selanjutnya

Tutup

Politik

Teori Hubungan Internasional dalam Worldview Islam

23 Oktober 2019   00:43 Diperbarui: 23 Oktober 2019   01:13 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika barat memisahkan gereja dengan pemerintahan, Islam menjadikan agama sebagai identitas yang berdasarkan dengan agama, perjuangan, dan moral. Hal inilah yang bertentangan dengan teori barat. Huntington menempatkan Islam kedalam pelajaran geopolitik, daripada dalam kajian pemahaman budaya. Namun, hal ini berubah ketika terjadi peristiwa 9/11. Islam menjadi salah satu kajian dalam teori hubungan internasional. disini terdapat hal-hal yang dapat deteliti di teori hubungan internasional;

  • Teori hubungan internasional dalam perspektif Islam berdasarkan pada Al-Qur'an, Hadist, Sunnah, dan ijtihad.
  • Dalam teori Islam mempertahankan mekanisme reaksionis.
  • Menciptakan/membangun kembali pengetahuan Islam. Mengkonsep kembali ilmu-ilmu sosial, dan hubungan internasional.

Acharya dan Buzan sendiri juga masih meyakini tradisi klasik, di mana agama dan politik sering mewarnai dasar teori internasional. Islam melandaskan teori hubungan internasionalnya kepada Al-Qur'an, Hadist, Sunnah, dan Syari'ah. Hal-hal yang berbau hukum harus terklarifikasi dari AL-Qur'an. Pengaturan negara Islam dan negara non-Islam telah diatur di dalam syari'at. Untuk masalah kekuatan dan perang perspektif Islam mirip dengan perspektif realisme, di mana kekuatan dan perang ada untuk pertahanan.

Kemunduran Islam menjadi bulan-bulanan bagi orang-orang yang tidak menyukai Islam, sehingga mereka mendefinisikan Islam sebagai agama orang-orang teroris. Sehingga Islam perlu membuktikan kebenaran haqiqi berdasarkan rasionalitas dan modernisasi. Muhammad Abduh dan Jamaluddin al-Afghani merupakan tokoh modernis Islam yang mengenalkan metode rasional modern dan ilmiah. Dengan adanya ijtihad maka perkembangan rasional dan ilmu dalam Islam akan berbuah. Salah satu jalan kreatif untuk merekonsiliasi kebangkitan Islam adalah dengan mengislamisasi ilmu pengetahuan.

Observasi yang telah dibuat;

  • Potensi teori hubungan internasional berbeda dengan esensi barat.
  • Debat lebih dinamis daripada menggunakan teori reaksionis melulu.
  • Teorisasi paling baik dipahami selama kontraktivis dan kritik pendekatan ada diteori hubungan internasional.

Islam mengalami kemunduran dalam hal ekonomi, politik, dan ilmu pengetahuan. Padahal ulama'-ulama' terdahulu telah bersusah payah untk merintis segala hal bagi kemudahan manusia. Al-Qur'an sebagai sumber utama ilmu pengetahuan, telah ditinggalkan oleh umatnya sendiri. Sehingga Islam mengalami kemunduran yang separah ini. Teori Islam HI dapat menjadi tumpuan untuk kebangkitan Islam untuk kedepanya. Jika ilmu pengetahuan dan teknologi berasal dari Al-Qur'an maka akan kembali juga kepadanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun