Terkadang ada guru-guru yang lupa membawa persoalan pribadinya ke dalam kelas, sehingga dia jadi lupa untuk menebar senyum. Padahal orang bijak bilang, senyum itu adalah ibadah. Jadi, dengan senyum tulus maka suasana gembira akan terbangun. Dan semua akan memperoleh pahala.
Kedua, pada beberapa sekolah kini telah dilangsungkan kegiatan belajar di dalam maupun di luar kelas. Ini menarik, karena tidak hanya akan membunuh kebosanan peserta didik. Anak juga dapat menikmati udara bebas serta bergerak bebas dengan ruang yang lebih luas.
Ketiga, pacu aktivitas kreatif. Seperti yang kulihat pada beberapa sekolah, banyak yang memanfaatkan barang bekas dan bahan dari alam sekitar sebagai media membuat mainan. Banyak manfaat yang bisa diambil dari aktivitas ini. Misalnya, anak jadi menghargai benda-benda, anak terpacu membuat kreasi, anak tidak terpaku dengan mainan yang mahal dan baru, dan lain sebagainya.
Keempat, berikan kebebasan memilih. Di satu sekolah aku melihat anak-anak naik-turun, jungkir balik pada alat mainan. Sepintas tampak mengerikan, namun karena sudah terbiasa melakukan hal itu, ternyata bagi anak-anak itu sangat menyenangkan. Jadi, kita tidak bisa selamanya memakai ukuran kita untuk menilai kemampuan orang lain, termasuk anak.
Kelima, menyatu dengan dunia anak. Kita sebagai orang tua harus mampu menyatu dengan dunia anak, jangan paksa anak menjadi seperti kita orang dewasa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI