Harapan jutaan pecinta bola Indonesia akhirnya harus kandas, setelah timnas u-23 semalam dikalahkan 1 - 2 oleh timnas Malaysia. Sedih pastinya. Â Kecewa sangat juga iya. Tapi sebagai pecinta bola sebaiknya kita mampu menahan marah, karena kemarahan tidak lantas membuat hasil pertandingan berubah.
Beberapa hari lalu saat mengetahui jadwal pertandingan Indonesia lawan Malaysia akan digelar tanggal 18 Agustus, langsung terbersit kita akan meraih kemenangan dan kemenangan itu akan jadi kado bagi bangsa Indonesia, khususnya pecinta bola. Ternyata, hasilnya tidak seperti yang diharapkan. Kemenangan yang sudah diraih di babak pertama, dibalikkan oleh pemain pengganti dari negeri jiran itu.Â
Melalui tulisan ini, aku ingin menitip pesan pada jajaran pengurus pssi dan pemain timnas garuda, besok-besok jangan sampai terulang lagi kegagalan ketika melawan pasukan harimau malaya itu. Timnas Indonesia gak boleh lagi kalah lawan negeri jiran yang berisik itu. Kalau boleh berkata jujur, lebih baik tidak usah main kalau gak yakin menang lawan mereka. Atau, bermainlah, berjuanglah sampai titik darah penghabisan daripada timnas bola kita kalah. Pokoknya harus menang lawan malaysia. Kita boleh kalah lawan timnas mana saja, asal jangan kalah lawan Malaysia. Camkan ini.
Saat kalah lawan timnas lain, ya kita harus mengakui memang kalah. Tapi kalau kita kalah lawan timnas negeri jiran itu, sakit rasanya hati ini. Apalagi kalau kita membaca komentar pendukung timnas harimau malaya itu, jelas bakal emosi. Dan akan terasa lagi bagi banyak warga Indonesia yang tinggal atau bekerja di sana, cemoohan tentu akan dirasakan lebih menyakitkan. Belum lagi sikap merendahkan mereka akan menjadi-jadi.
Sekali lagi tolong diingat pesan dari seorang pecinta bola yang juga senang menendang bola ini, jangan sampai kalah lagi lawan timnas bola Malaysia ya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H