Mohon tunggu...
Chamim Rosyidi Irsyad
Chamim Rosyidi Irsyad Mohon Tunggu... Guru - nama pena: Chrirs Admojo

Ajang berbagi, bermanfaat bagi sesama, hidup semakin bermakna dalam ridlo Allah Azza wa Jalla.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru: Berguru "Menjadi Kupu-kupu", Siapa Takut?

12 Februari 2021   09:59 Diperbarui: 12 Februari 2021   10:28 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kupu-kupu, ia termasuk golongan makhluk yang mencari makanan secara individual. Berkumpulnya kupu-kupu berarti memasuki masa reproduksi. Aktivitasnya berupa: kupu-kupu jantan membasahi kupu-kupu betina. Kupu-kupu betina kemudian meletakkan telurnya pada dedaunan yang telah terpilih. Pada kupu-kupu, ini fase pertama proses metamorfosis.

Guru. Pada proses keprofesian guru, ini menjadi proses induksi guru pemula. Dalam proses induksi guru pemula, guru ini bersimbiosis mutualisme dengan guru-guru yang telah berpengalaman dalam keprofesiannya. Dalam pelaksanaannya, guru pemula dapat diinduksikan dengan pengalaman guru senior yang telah dipasangkan oleh kepala sekolahnya. Dapat juga guru pemula ini diinduksikan dengan guru-guru semata pelajaran/serumpun untuk mengasah diri dan keprofesiannya dengan guru-guru yang telah lebih banyak pengalaman. Pengalaman mengelola pembelajaran. Pengalaman menciptakan layanan pembelajaran inovatif yang menyenangkan dan efektif pembelajarannya.

Perilaku kupu-kupu dalam hal yang dikonsumsi sehari-harinya. Makanan utama kupu-kupu disebutkan madu yang ada pada bunga-bunga. Selain itu, juga ada jenis kupu-kupu yang mengonsumsi sari buah-buahan. Tentu, jika ditelusuri di seluruh penjuru jagat, diyakini ada kupu-kupu yang mengonsumsi bahan lainnya. Sebagaimana domba di negeri kita yang kebanyakan memakan rumput, di daerah gurun pasir yang dimakan domba padang pasir jadi beda.

Akan halnya guru. Guru selayaknya piawai memilah dan memilih bahan-bahan yang dijadikan asupan gizi keprofesionalannya. Guru selayaknya mebiasakan sejak dini mengasah diri dari madu-madu bunga-bunga dan buah-buah kehidupan yang bermakna dan bermanfaat untuk kehidupan para siswanya pada eranya.

Berguru “menjadi kupu-kupu”. Guru perlu bermetamorfosis untuk mencapak kesempurnaan keprofesionalnnya. Fase pertama, menjadi guru telah berbekal sebagai guru professional. Guru telah bersertifikat pendidik. Oleh karena itu, pada fase menjadi guru pemula, diproses dengan induksi guru pemula. Dalam fase ini diprioritaskan untuk memupuk karakter akhlak guru dan karakter kinerja guru.

Karakter akhlak guru diinduksikan berupa pemupukan akhlak kejujuran, akhlak keimanan dan ketakwaan, akhlak sopan dan santun, akhlak tata karma, akhlak etika khususnya tata kelola pembelajaran.

Karakter akhlak kinerja guru yang perlu diinduksikan di antaranya kerja terencana, kerja keras, kerja tangguh, kerja tuntas, kerja ulet, kerja cerdas, dan kerja rajin. Dengan demikian, sekolah ataupun kampus dapat menjadi wahana penumbuhsuburan budi pekerti warganya di keseharian.

Proses induksi guru pemula ini berlangsung dua semester atau paling lama empat semester. Untuk selanjutnya, guru pemula jika telah lolos dari proses ini, jadilah ia sebagai guru profesional. Guru profesional yang berprofesi dengan hati. Memang, guru diakusi sebagai profesi khas.

Fase larva, guru telah menetas menjadi guru profesional hingga sampai fase pupa atau kepompong. Untuk merawat dan menjaga keprofesionalannya, guru setiap tahunnya dinilai kinerjanya. Di dalam penilaian kinerja ada beberapa ranah. Ranah pendidikan formal, guru dimotivasi untuk menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Tentu yang berdampak pada kinerjanya.  

Setidaknya, guru dihargai sebagai profesional dengan siklus tiga tahunan. Siklus yang diusulkan sebagai wujud pertanggungjawaban profesi di semua tingkat dan jenjang pendidikan. Seorang guru dapat ditugasi untuk mengantar dan mengawal kesuksesan siswa. Tahun pertama bertugas di kelas I. tahun kedua di kelas II. Tahun ketiga bertugas di kelas III. Dan seterusnya hingga kelas XII. Setiap siklus tiga tahun dinilai secara holistik kualitas keprofesionalannya untuk dapat melanjutkan siklus tiga tahun kedua, atau ketiga.  

Kawan, dengan demikian, pada saat menjelang memasuki siklus keempat atau akan mengakhiri siklus ketiga, guru diberi penghargaan untuk memperbarui lisensinya. Sertifikat Pendidiknya diperbaruhi. Diperbaruhi dengan semangat menuju kesempurnaan metamorfose profesi guru. Yang telah disiapkan untuk menyambut tantangan baru pendidikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun