Gunung Prau menjadi tujuan paling favorit para pendaki di Indonesia karena puncak Gunung Prau ini diklaim memiliki pemandangan matahari terbit atau sunrise terbaik terbaik se-asia tenggara. Gunung Prau memiliki ketinggian 2.565 mdpl dan terletak di dataran tinggi Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah.
Jalur pendakian Gunung Prau yang paling terkenal adalahh jalur Patak Banteng. Gunung ini sangat cocok untuk para pemula pendakian . Selain trek yang jelas dan tidak begitu panjang, pemandangan yang disuguhkan juga sangat indah baik ketika perjalanan maupun sampai puncak . Hal-hal umum yang biasanya dihindari oleh pendaki pemula seperti kesulitan teknis, risiko yang terlalu tinggi, dan juga tantangan yang terlampau sukar. Nah, hal menyulitkan seperti ini tidak ada di gunung Prau.
Hal tersebut juga didukung oleh titik memulai pendakian juga sudah berada pada ketinggian 1.700 mdpl tentunya menjadikan perjalanan pendaki relatif mudah . Para pendaki bisa melihat pemandangan dataran tinggi Dieng dan Telaga Warna dari jauh. Pendaki juga akan berjumpa dengan perkebunan, hutan, padang bunga Daisy.
Sampai puncak Gunung Prau pendaki akan disambut oleh Bukit Teletubies dan jika pagi tiba ketika kalian membuka tenda akan dihadiahi pemandangan Golden Sunrise Gunung Prau. Dimana Golden Sunrise Gunung Prau inilah yang diklaim paling bagus se-asia tenggara.Â
Dari situ kita bisa melihat pucuk banyak gunung di pulau Jawa seperti gunung Merapi, Merbabu, Sumbing, Sindoro, Slamet. Â Saking indahnya pemandangan ini , tidak dipungkiri hasil gambar tentang Gunung Prau yang beredar di Internet menunjukan gambar pemandangan tiga gunung yaitu Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, dan Gunung Slamet bukan malah Gunung Praunya sendiri.
Kalian nggak akan menyesal jika mendaki gunung Prau. Pendakian rata-rata hanya membutuhkan 3-4 jam. Namun , dari bebarapa keistimewaan Gunung Prau diatas, ternyata masih banyak fakta tentang gunung ini yang banyak belum diketahui beberapanya yaitu :
1. Salah satu logo merk Air Mineral paling terkenal di Indonesia diambil dari pemandangan tiga gunung yaitu Gunung Sindoro, Gunung  Sumbing, dan Gunung Slamet . View ini dapat dilihat dari Gunung PrauÂ
2. Sebenarnya gunung Prau memiliki 9 Jalur Pendakian yaitu jalur Patak Banteng, jalur Dworowati (Dieng Kulon), jalur Kalilembu (Dieng Wetan), jalur Pranten, jalur Igirmranak, jalur Wates, jalur Campurejo, jalur Kenjuran, dan jalur Ngelak Bawang. Akan tetapi yang paling terkenal dan sering dilewati adalah Jalur Patak Banteng, jalur Dieng, dan jalur Igirmranak, dan jalur Wates. Dan juga ada beberapa jalur yang masih dijaga ekosistemnya dengan tidak membukanya sebagai jalur pendakian umum
3. Pemandangan matahari terbenam di Gunung Prau hanya dinikmati oleh sebagian kecil pendaki Gunung Prau, kebanyakan pendaki naik malam hari hanya untuk menanti matahari terbit, kemudian turun saat siang hari. Mungkin ini dikarenakan sebutan 'Sunrise Terbaik' di Gunung Prau ini, membuat beberapa pendaki juga tidak sempat ingin melihat pemandangan sunsetnya . Padahal pemandangannya tidak kalah jauh cantiknya
4. Kebanyakan pendaki menulis ketinggian Gunung Prau dengan angka 2565 mdpl, padahal puncak tertingginya ialah 2590 mdpl . Begitu juga kebanyakan mereka alhasil mengambil foto pada campring groundnya saja, bukan pada puncak tertingginya
5. Ketika kamu memutari menara yang ada di Gunung Prau, maka kamu telah menginjakkan kaki di 5 kabupaten, yaitu Kabupaten Kendal, kabupaten Banjarnegara, kabupaten Wonosobo,kabupaten  Batang, dan kabupaten Temanggung
6. Sebagian besar pendaki Gunung Prau tidak menjumpai Bunga edelweiss di Gunung Prau, bunga yang paling banyak menghiasi Gunung Prau adalah bunga Daisy
7. Di Gunung Prau terdapat Mushola, mushola ini bernama Musala Al Hadi. Yang mana hal ini menjadikan Mushola ini sebagai yang tertinggi di Indonesia. Selain musala, di sekitarnya juga terdapat Shelter Emergency. Kemudian juga ada alat pemadam kebakaran
8. Pada musim kemarau, Gunung Prau dan kawasan sekitarnya bisa mencapai suhu -0 derajat celcius. Hal ini bisa menyebabkan terciptanya kristal es yang menempel pada permukaan tanah dan tanaman sekitar
Meski didatangi banyaknya pendaki, pengelola Gunung Prau tidak serta merta lepas tangan. Salah satu kebijakan yang dilakukan pengelola setempat untuk mencegah kerusakan lingkungan adalah dengan menutup pendakian Gunung Prau. Penutupan ini dilaksanakan pada bulan-bulan tertentu contohnya saat awal  pandemic corona kemarin, dan setelah malam tahun baru .
Namun tentunya kebijakan tersebut adalah solusi sementara. Kebijakan yang sesungguhnya ialah datang dari para pendaki sendiri. Ketika mengunjungi alam haruslah kita tidak merusaknya . Jika manusianya sudah paham akan pentingnya kelestarian lingkungannya, maka lingkungan juga memahami kebutuhan manusia.
Pada musim hujan, disarankan para mendaki membawa tracking pole , karena medannya yang menjadi sangat licin ditambah ramainya pendaki . Sehingga bisa tetap menjaga keseimbangan badan . Untuk transportasi yang terpenting tujulah daerah wisata Dieng. Jika masih bingung carilah di google maps atau gps di mana letak Dieng ataupun pusat beberapa basecamp.
Dieng memang memiliki kelebihan di pariwisatanya. Kalian dapat menemukan begitu banyak tempat indah jika mengunjungi kawasan ini. Situs budaya Candi Arjuna, museum, sumber air panas, Kawah Sikidang, Danau Telaga Warna, Puncak Sikunir yang tak berjauhan dari Telaga Cebongan juga memiliki pemandangan yang tak kalah mengagumkan, Â dan masih banyak lagi yang lainnya.
Di sepanjalang jalan baik di basecamp, maupun rute perjalanan para pendaki dapat ditemukan juga beberapa punjual manisan carica sebagai oleh-oleh para pendaki . Dimana harganya dibandrol dari harga 3000 percup sampai 30000 perbungkus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H