Mohon tunggu...
Came[L]eon
Came[L]eon Mohon Tunggu... Buruh -

"Every morning, we get a chance to be different. A chance to chance.A chance to be better.Your past is your pas.Leave it there.Get on with the future part" Twitter.com/babamrii

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Tanjung Lesung dan Permasalahannya

12 Oktober 2015   16:42 Diperbarui: 4 April 2017   18:11 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melihat antrian Gate masuk,saya rasa pasti pihak pengelola ini dimiliki oleh swasta ( asal nebak ) cukup ramai saat memasuki gate ke Tanjung Lesung,kami hanya diberi karcis dan membayar 10ribu untuk satu mobil saat kami memasuki wilayah pantai kami diminta lagi untuk membayar sebesar 70ribu/rombongan,Kenapa agak ribet sih yah kenapa saat memasuki gate di depan tidak sekalian.
Namun setiba saya berada di Pantai saya mulai kecewa penyakit bangsa Indonesia yang memang sulit untuk diubah padahal ini cuman hal sederhana,begitu banyak sampah berserakan yang saya lihat,saya pun tidak melihat tempat sampah yang saya lihat hanya ada kubangan sampah yang habis dibakar.

    Dan pihak pengelola pun tidak menyediakan fasilitas tempat sampah padahal menurut saya.Tempat wisata seperti ini sudah banyak orang berkunjung kesini.

Mungkin ini menjadi PR bagi kita semua jika ingin berpergian kesuatu tempat tolonglah untuk tidak membuang sampah seperti ini,jikalau pun kita tidak bisa melihat tempat sampah yang disediakan coba kita taruh di dalam plastik yang nanti kita buang jika memang melihat tempat sampah.Pasti tidak enak jika kita ingin berwisata namun tempat wisata yang ingin kita tuju malah seperti ini.

saya agak kecewa dengan pihak disini,karena tidak adanya tempat sampah disini padahal yang saya lihat pengunjung disini begitu banyak,Akhirnya kami memutuskan untuk beristirahat dibawah pohon yah.cuaca disini cukup panas kami sampai di Tanjung Lesung itu sekitar pukul 13:00 ,dan beberapa dari kami ada yg istirahat dan satunya sibuk dengan Streamingnya di youtube.

Sepertinya memang saya harus mencoba untuk membeli Mobile wifi M2P karena setelah saya bertanya dengan teman saya jaringan yang sudah 4G ini bisa dibawa kemana pun,tanpa harus kehilangan sinyal.dan saya juga sudah mencobanya saat melewati bukit dan perdesaan di Cilegon,Banten.Tidak seperti merk tetangga yang hanya bisa digunakan di Ibu Kota saja.Sepertinya sudah saya ceritakan semua Traveling saya menggunakan Jaringan CDMA dari smartfren yang terus berinovasi menjadi CDMA terdepan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun