Â
Psikologi pendidikan juga membantu mengidentifikasi dan mengatasi berbagai kendala yang mungkin dihadapi siswa dalam belajar. Misalnya, siswa dengan ketidakmampuan belajar atau masalah emosional dapat diberikan dukungan dan intervensi yang tepat.
 Dengan demikian, psikologi pendidikan tidak hanya berfokus pada aspek akademik, tetapi juga kesejahteraan siswa secara umum. Hal ini penting untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan mendorong di mana setiap siswa memiliki kesempatan untuk mengembangkan potensi mereka sepenuhnya.Â
Menurut M. Adib dalam bukunya Filsafat Ilmu (2020), aksiologi sangat penting untuk menjadi landasan ilmu pengetahuan, termasuk pendidikan, etika, dan estetika. M. Adib menegaskan, ilmu pengetahuan tidak bisa lepas dari nilai-nilai masyarakat dan ilmuan. Dalam konteks pendidikan, hal ini berarti kurikulum harus dirancang untuk mencerminkan nilai-nilai tersebut dan memastikan bahwa siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan teknis, tetapi juga memahami implikasi etis dari apa yang mereka pelajari (Adib, 2020).Â
Singkatnya, aksiologi memegang peranan yang sangat penting dalam dunia pendidikan, khususnya dalam konteks globalisasi. Dengan mengedepankan nilai-nilai estetika dan etika, pendidikan dapat membentuk peserta didik menjadi individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga bermoral dan bertanggung jawab.Â
Pendidikan berbasis antropologi dan psikologi membantu mengembangkan kurikulum yang komprehensif dan inklusif, mempersiapkan siswa menghadapi tantangan global dengan pemikiran kritis, empati, dan kesadaran sosial yang kuat. Pendidikan yang berlandaskan aksiologi dan psikologi menjamin siswa tidak hanya siap untuk sukses secara akademis, namun siap memberikan dampak positif dalam masyarakat global yang semakin kompleks dan dinamis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H